TRIBUNNEWS.COM - Israel mengeklaim telah berhasil membunuh komandan senior organisasi milisi Hamas, Muhammad A'sar ketika melakuan serangan kedua ke kamp pengungsi Jabalia pada Rabu (1/11/2023).
Dilansir Al Jazeera, militer Israel menyebut telah mengidentifikasi A'sar sebagai kepala unit rudal anti-tank Hamas.
"A'sar bertanggung jawab terkait rudal anti-tank Hamas di seluruh Gaza," demikian pernyataan Israel.
Militer Israel mengatakan, A'sar tewas setelah jet tempur menyerang kompleks komando dan kendali Hamas di Jabalia.
"Hamas sengaja membangun markas teror di bawah, di sekitar, dan di dalam bangunan sipil," demikian keterangan dari militer Israel.
Kendati demikian, dikutip dari CNN, militer Israel menyebut serangan kedua ke kamp Jabalia ditujukan untuk menewaskan Komandan Hamas, Ibrahim Biari dan militan Hamas lainnya.
Baca juga: Siapa Houthi dan Mengapa Kelompok asal Yaman Itu Menyerang Israel?
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Richard Hecht.
"Kami fokus menargetkan Komandan Hamas. Ini adalah medan pertempuran yang sangat rumit. Mungkin ada Hamas yang bersembunyi di bangunan di sana, mungkin ada yang terowongan tetapi kami masih menyelidikinya," ujarnya.
Kendati demikian, klaim Israel itu langsung dibantah Hamas.
Bantahan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Hamas, Hasem Qassem.
Dia menegaskan tidak ada komandan senior yang berada di kamp pengungsi Jabalia.
Hasem menuding, klaim Israel itu hanya sebuah dalih untuk membunuh warga sipil dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, serangan Israel ke kamp pengungsian Jabalia menuai kecaman dari berbagai pihak.
Kantor HAM PBB menyebut, serangan di Jabalia bisa dikatakan sebagai kejahatan perang.