Salah satu kerabat pasien mengatakan dokter itu diduga juga menyerang mereka ketika mereka mencoba melerai.
“Dia (pasien) ditampar dokter berkali-kali. Dokter itu juga menyerang kami saat kami menentang penyerangan terhadap pasien,” kata kerabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Insiden ini memicu kemarahan dan perdebatan di platform media sosial.
Baca juga: Monkeypox di Indonesia Sudah 14 Kasus, 12 di Antaranya Idap HIV
Beberapa orang menyerukan kepada dokter dan yang lain mengatakan harus ada lebih banyak diskusi seputar HIV sehingga pasien dapat membuka diri tanpa rasa takut.
“Kekerasan fisik benar-benar tidak dapat diterima dan harus ditangani berdasarkan hukum, namun kekerasan tersebut harus menjadi undang-undang untuk menegur orang yang berbohong tentang hal-hal serius seperti HIV juga,” kata seorang pengguna di X.
Pengguna lain, Ravindra Agrawal, berkata, "Mari kita sadari bahwa dokter ini mungkin sekarang berisiko tertular HIV karena si pasien tidak memberikan informasi ini."
HIV/AIDS: Cara Penularan, Individu yang Punya Risiko Besar Tertular, dan Cara Menghindarinya
Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih yang disebut sel CD4, dilansir laman WHO.
HIV menghancurkan sel CD4, melemahkan kekebalan seseorang terhadap infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, infeksi jamur, infeksi bakteri parah dan beberapa jenis kanker.
Tahap paling lanjut dari infeksi HIV adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Turunnya kekebalan tubuh karena infeksi HIV mengakibatkan AIDS, yang dapat berkembang menjadi kanker, infeksi atau manifestasi klinis jangka panjang yang parah.
Dikutip dari laman pusdatin.kemenkes.go.id, penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS.
Sementara penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Adapun media atau cara penularan HIV dilansir dari laman WHO, dijelaskan sebagai berikut:
Cara Penularan HIV