TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah berpidato untuk pertama kalinya semenjak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober lalu.
Di saat yang hampir bersamaan, iring-iringan ambulans dekat rumah sakit di Gaza dibombardir Israel.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladmir Putin cabut ratifikasi atas larangan uji coba nuklir global.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Pemimpin Hizbullah Peringatkan Konflik Israel & Hamas Berpotensi Meluas di Timur Tengah
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Berpidato soal Perang Israel-Hamas, Ini 5 Poin Kesimpulannya
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa konflik antara Israel dan Hamas Palestina besar kemungkinan akan meluas di Timur Tengah.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan pidato pertamanya sejak perang Israel - Hamas meletus, Jumat (3/11/2023) dikutip dari Al Arabiya.
Nasrallah mengatakan bahwa Hizbullah memaksa Israel untuk menempatkan pasukannya di dekat perbatasan Lebanon, bukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang saat ini diduduki.
"Apa yang terjadi di perbatasan mungkin tampak sederhana namun sangat penting," kata Nasrallah.
Hizbullah juga menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas perang di Gaza dan tingginya kematian warga sipil.
Nasrallah menyebut bahwa deeskalasi pada daerah kantong yang terkepung penting untuk mencegah perang regional.
"Anda, orang Amerika, bisa menghentikan agresi terhadap Gaza karena itu adalah agresi Anda. Siapapun yang ingin mencegah perang regional, dan saya sedang berbicara dengan Amerika, harus segera menghentikan agresi di Gaza," kata Nasrallah.
2. Israel Mengebom Iring-iringan Ambulans Dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza
Baca juga: 1.200 Anak-anak Gaza Palestina Masih Terkubur di Reruntuhan Bangunan Akibat Serangan Militer Israel
Israel telah mengebom iring-iringan ambulans di Rumah Sakit Al-Shifa.
Beberapa orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel terhadap konvoi ambulans tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan beberapa orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap konvoi ambulans.
Beberapa orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap konvoi ambulans di dekat rumah sakit al-Shifa di Jalur Gaza yang terkepung, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Konvoi ambulans sedang mengangkut pasien yang terluka parah dari rumah sakit al-Shifa ke perbatasan Rafah dengan Mesir.
Ketika rumah sakit tersebut menjadi sasaran serangan Israel pada hari Jumat, kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian kesehatan di Gaza.
“Kami memberi tahu Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, kami memberi tahu seluruh dunia, bahwa para korban berada dalam antrean di ambulans tersebut,” katanya dikutip dari Aljazeera.
“Ini adalah konvoi medis.”
3. Putin Cabut Ratifikasi Rusia atas Larangan Uji Coba Nuklir Global
Baca juga: Dubes Rusia di PBB: Israel Tak Berhak Bela Diri sebagai Penjajah di Palestina
Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang mencabut ratifikasi larangan uji coba nuklir komprehensif Rusia pada hari Kamis (2/11/2023).
Menurut Moskow, langkah ini diperlukan untuk mencapai kesetaraan dengan Amerika Serikat.
Putin mengatakan pembatalan ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, yang juga dikenal sebagai CTBT, akan mencerminkan pendirian AS.
Bulan lalu, kedua majelis parlemen Rusia telah melakukan pemungutan suara untuk mencabut ratifikasi RUU tersebut oleh Moskow.
Sebagai informasi, perjanjian tersebut dibuat pada tahun 1996.
Dalam perjanjian tersebut, melarang semua ledakan nuklir, termasuk uji langsung senjata nuklir, dikutip dari France24.
Akan tetapi perjanjian tersebut tidak dilaksanakan sepenuhnya.
Beberapa negara seperti, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Pakistan, Korea Utara, Israel, Iran, dan Mesir tidak pernah meratifikasinya.
4. Bapaknya Deklarasikan Perang Israel vs Hamas, Anak Netanyahu Leyeh-leyeh di Pantai Miami
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Peringatkan Konflik Israel & Hamas Berpotensi Meluas di Timur Tengah
Putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kritik dari sejumlah kelompok mayarakat Israel dan pro-Palestina di tengah perang negara mereka dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Diketahui, Benjamin Netanyahu mendeklarasikan negaranya dalam status berperang, setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas dan militan Jihad Islam di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Setidaknya 1.400 orang di Israel terbunuh dalam serangan Hamas tersebut, menurut Reuters.
Media tersebut juga melaporkan lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh karena aksi Israel, mengutip Kementerian Kesehatan Gaza.
Hamas mengatakan serangan itu merupakan balasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel .
Hamas diperkirakan telah menyandera lebih dari 200 orang dari 25 negara dan mengancam akan membunuh beberapa dari mereka.
Di tengah serangan militer yang terjadi selama beberapa pekan terakhir, muncul kabar kalau Israel akan memasuki Gaza untuk melancarkan serangan darat besar-besaran.
(Tribunnews.com)