News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menlu Retno Marsudi Geram, Serukan Israel Setop Targetkan Serangan ke Rumah Sakit hingga Masjid

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi terus menyerukan agar Israel berhenti menargetkan serangan ke fasilitas umum seperti rumah sakit maupun masjid yang mengakibatkan warga sipil Palestina meninggal dunia. Foro orang-orang berkumpul di sekitar ambulans yang rusak akibat serangan Israel yang dilaporkan di depan rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 3 November 2023, ketika pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Menurut kepala layanan pers pemerintah Hamas, serangan tersebut menargetkan konvoi ambulans yang sedang bersiap untuk mengangkut orang-orang yang terluka dari rumah sakit Al-Shifa ke perbatasan dengan Mesir. Beberapa orang tewas dan terluka dalam serangan tersebut. (Photo by MOMEN AL-HALABI / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi terus menyerukan agar Israel berhenti menargetkan serangan ke fasilitas umum seperti rumah sakit maupun masjid yang mengakibatkan warga sipil Palestina meninggal dunia.

Retno mengaku geram dengan serangkaian agresi yang diluncurkan oleh Israel kepada warga sipil.

Baca juga: Tak Hanya Usul Gaza di Bom Nuklir, Menteri Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Gurun Pasir

Dirinya menegaskan, dalam perang sekalipun hukum humaniter internasional tetap harus dipatuhi.

"Saya juga ingin sekali menyerukan agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, dan menargetkan serangan kepada fasilitas-fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja."

"Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya," ungkap mantan Dubes RI di Belanda ini dalam press briefing, Senin (6/11/2023).

Dari laporan UNOCHA, situasi terkini disebutkan bahwa lebih dari dua juta orang terjebak di Jalur Gaza.

Hal ini adalah bencana besar, mereka mengalami pengepungan dan pemboman terus menerus selama 23 hari.

Berdasar data Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 8.000 orang tewas, 66 orang persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara puluhan ribuan lainnya terluka.

Skala kengerian yang dialami orang-orang di Gaza sulit untuk diatasi.

Baca juga: Kisah umat Kristiani di Gaza yang berlindung dari serangan Israel di dua gereja

Masyarakat semakin putus asa, saat mereka mencari makanan, air dan tempat berlindung di tengah kampanye pengeboman tanpa henti yang memusnahkan seluruh wilayah keluarga dan seluruh lingkungan.

Seorang WNI & Keluarganya Belum Berhasil Dievakuasi

Sebelumnya, pintu perbatasan Rafah ditutup, proses evakuasi terhadap satu keluarga WNI Muhammad Hussein dari wilayah Gaza belum berhasil dilaksanakan.

Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menuturkan, sudah dua hari ini satu-satunya pintu keluar dari Gaza untuk para WNA yakni Rafah ditutup.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini