Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA – Serikat pekerja pelabuhan Barcelona Spanyol menolak untuk memuat dan membongkar kargo milik Israel yang berisikan senjata dan material militer.
Dalam keterangan resminya ketua Sekretaris Buruh Barcelona (OEPB), Josep Maria Deop mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah 1.200 pekerja pelabuhan Barcelona sepakat untuk menolak melakukan bongkar muat material kargo Israel.
Mereka menilai tindakan ini adalah salah satu cara yang dapat dilakukan para buruh untuk menyuarakan perdamaian di tengah memanasnya perang yang terjadi antara pasukan Israel dan militan Hamas Palestina.
Baca juga: Militer Israel Kian Brutal, Sengaja Targetkan Jurnalis yang Meliput Perang di Gaza Palestina
Sementara itu untuk menekan bertambahnya aksi demo di wilayah perkotaan. Para pejabat Spanyol dengan tegas menyatakan bahwa Madrid tidak berencana mengekspor peralatan militer mematikan apa pun dalam perang Israel di Gaza.
“Kami menentang semua jenis kekerasan di mana pun, termasuk di Israel dan wilayah Palestina. Boikot tersebut bertujuan untuk melindungi warga sipil, tidak ada alasan yang membenarkan pengorbanan warga sipil,” kata pernyataan Maria dikutip dari Middle East Monitor.
Sebagai informasi sebelum serikat pekerja Barcelona memberlakukan kebijakan ini, pada awal pekan lalu, serikat pekerja transportasi Belgia seperti ACV Puls, BTB, BBTK dan ACV-Transcom telah lebih dulu menolak untuk memuat atau membongkar pengiriman senjata Israel.
“Kami, beberapa serikat pekerja yang aktif di bidang logistik darat, menyerukan kepada anggota kami untuk tidak menangani penerbangan apa pun yang mengirimkan peralatan militer ke Palestina atau Israel," kata serikat pekerja Belgia .
"Blokade pengiriman dan bongkar angkut akan kami lakukan hingga perang yang menyebabkan genosida berhenti dilakukan," tambah serikat pekerja Belgia.
Update Korban Gaza
Di tengah memanasnya serangan rudal yang dilakukan Israel bekangan telah menewaskan 10.569 jiwa termasuk 4,324 anak-anak, yang semuanya adalah Warga Gaza.
Meski serangan yang dilakukan Israel mendapat banyak kecaman dari sejumlah negara dan para pemimpin badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), namun PM Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak usulan gencatan senjata sementara dengan kelompok milisi Palestina.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Netanyahu melalui konferensi pers usai pertemuannya dengan Blinken di Tel Aviv. Netanyahu menyatakan langkah ini harus diambil Israel ji untuk memusnahkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza Palestina setelah kelompok tersebut menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan