News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Palestina Desak IAEA Ambil Tindakan soal Ancaman Bom Nuklir di Gaza, Serukan Dunia Kecam Israel

Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Asap mengepul menyusul serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023. Palestina mendesak IAEA untuk mengambil tindakan guna menetralisir ancaman penggunaan nuklir di Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Palestina mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengambil tindakan guna menetralisir ancaman penggunaan senjata nuklir di Gaza yang dibuat oleh Israel.

Pernyataan terkait nuklir itu disampaikan Menteri Israel, Amichai Eliyahu.

Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, telah mengajukan keluhan resmi kepada IAEA terhadap Israel atas ancaman menterinya untuk menjatuhkan bom nuklir di Gaza.

Menteri muda Israel itu mengatakan, menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah salah satu kemungkinan yang sedang dipertimbangkan pemerintah untuk menghadapi ancaman dari kelompok Hamas.

Pada Rabu (8/11/2023), Riyad al-Maliki mengirim surat resmi kepada Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, terkait ancaman bom nuklir di Gaza.

"Ancaman tersebut memerlukan pengakuan resmi bahwa Israel memiliki senjata nuklir dan senjata pemusnah massal," kata Riyad al-Maliki, Rabu, dilansir Al Jazeera.

Baca juga: 50 Ribu Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara, WHO Peringatkan Risiko Penyebaran Penyakit

Palestina Serukan Dunia Kecam Israel

Riyad al-Maliki mengatakan, ancaman menteri Israel merupakan ancaman bagi semua negara.

Menurutnya, IAEA serta negara-negara anggotanya harus segera memberikan perhatian terhadap masalah ini.

Palestina pun menyerukan kecaman internasional atas pernyataan Amichai Eliyahu dan penerapan semua tindakan yang diperlukan untuk menetralisir ancaman terhadap warga Palestina dan negara-negara tetangga.

"Menggambarkan pernyataan tersebut sebagai salah satu bocoran gagasan dari pertemuan Kabinet Israel untuk menghancurkan Gaza dan melakukan genosida terhadap rakyat Palestina," kata Riyad al-Maliki, Rabu, dikutip dari AA.

“Ini dianggap sebagai pengakuan resmi atas kepemilikan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal Israel."

"Kekuatan pendudukan telah mengembangkan senjata nuklir melalui cara-cara ilegal dan telah menolak untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” jelasnya.

Riyad al-Maliki menambahkan, ancaman penggunaan senjata nuklir di Gaza bertujuan untuk meningkatkan konflik dan memperdalam pendudukan.

Baca juga: Esok Malam Jokowi akan Terbang ke Arab Saudi Hadiri KTT OKI, Bahas Kondisi Gaza

Warga Palestina meninggalkan lingkungan Naser menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Rabu, 8 November 2023. (AP/Abed Khaled)

Nasib Amichai Eliyahu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memberhentikan menteri sayap kanan, Amichai Eliyahu, dari pemerintahannya.

Langkah yang sangat tidak biasa itu dilakukan Benjamin Netanyahu pada Minggu (5/11/2023), seperti diberitakan The New York Times.

Tindakan cepat Netanyahu ini terjadi di tengah kecaman luas atas komentar yang dibuat oleh Amichai Eliyahu, Minggu.

Diketahui, Amichai Eliyahu menyampaikan pernyataan dalam sebuah wawancara radio.

Diberitakan Insider, Eliyahu juga mengatakan ia yakin tidak ada orang yang tidak ikut berperang di Gaza.

Ketika ditanya dalam wawancara apakah senjata nuklir dapat digunakan di Gaza, Eliyahu menjawab: "Itu salah satu caranya."

Baca juga: Hizbullah peringatkan perang meluas di Timur Tengah jika Israel terus menyerang Gaza

Eliyahu juga menganjurkan agar Israel mengambil kendali atas wilayah Jalur Gaza dan mengusir warga Palestina.

Menurutnya, warga bisa pergi ke Irlandia atau gurun pasir, menurut The Times of Israel.

Namun, pernyataan Amichai Eliyahu yang menghasut tersebut segera dikecam oleh anggota kabinet lainnya.

Hal itu membuat Amichai Eliyahu menarik kembali pernyataannya.

"Siapa pun yang berakal sehat akan memahami bahwa komentar tersebut bersifat metaforis," katanya, Minggu.

Baca juga: Otak Penyerangan 7 Oktober Gugur di Gaza, Setelah Wael Asefa Siapa Lagi Yang Jadi Target Zionis?

Seorang tentara Israel menutup telinganya saat howitzer artileri gerak sendiri menembakkan peluru dari posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023. (MENAHEM KAHANA / AFP)

Dikutip dari Al Jazeera, kini setidaknya 10.569 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Di Israel, jumlah korban tewas pada periode yang sama mencapai lebih dari 1.400 orang.

Sementara itu, ribuan warga Palestina berjalan jauh untuk menghindari pertempuran dan pemboman Israel di Gaza utara.

Brigade Al-Qassam mengatakan mereka menghadapi pasukan Israel ketika mencoba untuk maju lebih jauh ke Kota Gaza.

Di sisi lain, Netanyahu sekali lagi menolak prospek gencatan senjata tanpa pembebasan tawanan ketika pemboman Israel terus berlanjut di Jalur Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini