News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pasokan Medis Kiriman UNRWA dan WHO Tiba di RS Al-Shifa Gaza

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina yang terluka dibawa ke rumah sakit menyusul serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, telah tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (Photo by SAID KHATIB / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Agave Boniarce Veva Situmorang

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Kiriman pasokan medis darurat dan obat-obatan dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya tiba di RS Al-Shifa.

Juru Bicara PBB menerangkan, pengiriman pasokan medis ini merupakan pengiriman kedua yang telah sampai di rumah sakit di Gaza tersebut, sejak perang antara Israel dan Hamas meletus sekitar sebulan yang lalu. Pengiriman pertama dari WHO yang sampai ke RS Al-Shifa dilaporkan datang pada 24 Oktober.

Mereka mengklaim bahwa RS Al-Shifa adalah salah satu unit kesehatan yang paling besar dan berpengaruh di Gaza, sehingga harus mendapatkan perhatian secara khusus.

Baca juga: 50 Ribu Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara, WHO Peringatkan Risiko Penyebaran Penyakit

“Meskipun disambut baik, jumlah yang kami kirimkan masih jauh dari cukup untuk menanggapi kebutuhan yang sangat besar di Jalur Gaza,” kata ketua UNRWA, Philippe Lazzarini, dan ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pernyataan bersama, Kamis (9/11/2023).

Dalam keterangannya, UNRWA menggambarkan kondisi memprihatinkan yang sedang terjadi di RS tersebut. Pihaknya menjelaskan, karena banyaknya pasien dan kurangnya tempat, mereka terpaksa menempatkan dua pasien di satu tempat tidur, dan karena tidak adanya bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza, pasokan medis pun mulai mengalami pengurangan drastis.

“Jumlah orang yang terluka bertambah setiap jam nya, sementara pasien mengalami rasa sakit yang luar biasa karena obat-obatan dan obat bius yang semakin menipis,” tambah UNRWA.

Baca juga: Esok Malam Jokowi akan Terbang ke Arab Saudi Hadiri KTT OKI, Bahas Kondisi Gaza

Disisi lain, badan PBB kembali menegaskan bahwa semua pasien disana harus  mendapatkan layanan kesehatan yang sama, yang menjadi hak dan kebutuhan mereka, dan bantuan medis juga harus bisa menjangkau seluruh wilayah Gaza.

Mengutip keterangan PBB, keberadaan rumah sakit, fasilitas medis yang memadai, dan tenaga medis yang ahli, merupakan hal yang sangat penting, terutama di tengah situasi perang yang menyebabkan banyaknya korban berjatuhan.

Sejalan dengan hukum humaniter internasional, PBB berjanji untuk secara konstan menyerukan perlindungan terhadap semua pasien, fasilitas dan tenaga medis, memberikan pasokan kemanusiaan dan bahan bakar secara berkala, dan turut serta membantu evakuasi medis terhadap para pasien korban perang. (barrons/reliefweb/cnn).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini