Hizbullah Luncurkan Roket Fadi 3 untuk Serang Pangkalan Israel, Gunakan Roket Fadi 1 dan 2
TRIBUNNEWS.COM- Hizbullah luncurkan roket Fadi 3 untuk serang pangkalan Israel. Perlawanan Lebanon menggunakan roket Fadi 1 dan 2 untuk pertama kalinya pada hari Sabtu sebagai tanggapan terhadap serangan teror Israel minggu lalu.
Hizbullah telah menggunakan roket Fadi 3 untuk pertama kalinya dalam serangan yang menargetkan pangkalan militer Samson Israel, gerakan perlawanan Lebanon mengumumkan di halaman Telegramnya pada tanggal 24 September.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, para pejuang Perlawanan Islam, pada hari Selasa, 24-09-2024, mengebom Pangkalan Samson (pusat persiapan komando dan unit persiapan regional) dengan roket Fadi-3,” kata pernyataan itu.
Pangkalan Samson adalah kamp Korps Teknologi dan Pemeliharaan militer Israel di dekat simpang susun Golani di wilayah Galilea Bawah di Israel utara, di sebelah timur Haifa dan sebelah barat Tiberias.
Pada hari Sabtu, Hizbullah menggunakan roket Fadi 1 dan Fadi 2 untuk pertama kalinya dalam perang saat ini untuk menargetkan Pangkalan Udara Ramat David dekat Haifa dan fasilitas Sistem Pertahanan Lanjutan Rafael, kontraktor pertahanan utama, di Teluk Haifa.
Serangan itu merupakan respons terhadap “pembantaian pager” Israel, di mana intelijen Israel meledakkan ribuan perangkat komunikasi elektronik dengan bahan peledak yang telah ditanam sebelumnya, menewaskan 39 anggota Hizbullah dan warga sipil serta melukai ratusan lainnya.
Palestine Chronicle mencatat bahwa dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah, Fadi 1 digambarkan sebagai roket dengan kaliber 220 milimeter dan jangkauan 80 kilometer. Fadi 2 digambarkan sebagai roket dengan kaliber 302 milimeter dan jangkauan 105 kilometer.
Menurut kelompok tersebut, kedua roket tersebut tidak dipandu secara presisi tetapi berfungsi sebagai respons langsung terhadap serangan udara Israel yang ekstensif.
Roket tersebut diberi nama berdasarkan Fadi Hassan Tawil, yang bergabung dengan Hizbullah pada tahun 1982 dan berpartisipasi dalam berbagai misi, termasuk operasi pengawasan, pengintaian, dan penyergapan jauh di dalam Lebanon selatan ketika berada di bawah pendudukan Israel.
Dia terbunuh pada tahun 1987 selama operasi yang menargetkan pasukan Israel dan proksi mereka di Tentara Lebanon Selatan (SLA) yang dipimpin oleh Antoine Lahad.
Fadi Tawil juga merupakan saudara dari komandan terkemuka Hizbullah Wissam Tawil, yang dibunuh dalam serangan udara Israel terhadap mobilnya di Lebanon selatan pada bulan Januari.
SUMBER: THE CRADLE