Seorang ahli bedah di Rumah Sakit al-Shifa, Ahmad Mokhallalati, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa staf medis dan pasien berada di tengah zona perang.
Setidaknya dua bayi prematur meninggal di rumah sakit karena pemadaman listrik dan puluhan lainnya berada dalam risiko.
Baca juga: Menteri Pertahanan Israel Gertak Hizbullah, Ancam Jadikan Beirut Seperti Gaza
Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza terkena serangan darat Israel dan para pejabat kesehatan mengatakan bangsal jantungnya telah hancur.
Sementara, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengumumkan Rumah Sakit al-Quds tidak lagi beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan pemadaman listrik.
Sebanyak 13 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di timur Khan Younis dan banyak yang terluka.
Setidaknya 11.078 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Angka-angka ini mungkin tidak terbaru karena beberapa rumah sakit kehilangan kontak pada hari Sabtu, sehingga menunda pembaruan dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Baca juga: Zionis Klaim Tewaskan 150 Militan Hamas di Gaza pada Akhir Pekan, Tak Ada Jeda Perang
Di Israel, setelah revisi menurun, jumlah korban tewas kini mencapai lebih dari 1.200 orang.
Di sisi lain, pembicaraan yang menegangkan sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB untuk memecahkan kebuntuan yang menghalangi otoritas pembuat keputusan paling berkuasa di dunia untuk memberikan dampak nyata dalam menghentikan pembunuhan warga sipil.
Sebuah resolusi baru telah diedarkan di antara para anggota, setelah beberapa upaya gagal.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel