TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengaku siap mengevakuasi bayi-bayi dari rumah sakit terbesar di Gaza pada Minggu (12/11/2023).
Para pejabat Palestina sebelumnya mengatakan, dua bayi yang baru lahir meninggal dan puluhan lainnya dalam bahaya di tengah pertempuran sengit di daerah tersebut.
Kepala Juru Bicara Militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengungkapkan militer Israel akan membantu mengevakuasi bayi yang terperangkap di Rumah Sakit al-Shifa Gaza.
"Staf rumah sakit Shifa telah meminta agar besok (hari ini) kami membantu bayi-bayi di bagian anak agar bisa sampai ke rumah sakit yang lebih aman."
"Kami akan memberikan bantuan yang diperlukan," ungkap Hagari dalam konferensi pers, Sabtu (11/11/2023), dilansir Reuters.
Baca juga: Kisah Relawan Indonesia di Gaza: Sehari Makan Sekali, Putuskan Tak Mau Dievakuasi
37 Bayi Prematur Berisiko Meninggal
Sebanyak 37 bayi prematur yang dirawat di Rumah Sakit al-Shifa berisiko meninggal akibat embargo bahan bakar Israel, menurut kementerian kesehatan yang dipimpin Hamas.
Kantor Kementerian Kesehatan Gaza pada awalnya merilis jumlah bayi berisiko yang lebih tinggi.
Namun, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, salah satu dari mereka meninggal pada hari Minggu ini.
Dikutip dari Sky News, bayi-bayi lainnya yang dirawat di rumah sakit terbesar di wilayah kantong tersebut terancam meninggal kapan saja.
Berdasarkan foto dari dalam Rumah Sakit al-Shifa menunjukkan 15 bayi baru lahir berbagi dua tempat tidur.
Operasi di rumah sakit dihentikan kemarin setelah fasilitas tersebut kehabisan bahan bakar.
Baca juga: Mengaku Tak Ingin Duduki Gaza setelah Perang Berakhir, Netanyahu Tak Terima PA yang Ambil Alih
Para pejabat kesehatan mengatakan, ribuan petugas medis, pasien, dan pengungsi terjebak tanpa listrik dan pasokan yang berkurang.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan akan membantu memindahkan bayi ke fasilitas lain hari ini, namun belum merilis rincian lebih lanjut.
Update Konflik Palestina vs Israel
Israel terus menargetkan rumah sakit di Gaza dari udara karena pasukan daratnya juga mengepung beberapa rumah sakit di bagian utara wilayah kantong yang terkepung tersebut.