News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Begini Aksi Tentara Israel di Dalam Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Saat Masuk Menyerbu

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang yang terluka menerima perawatan medis di bangsal darurat rumah sakit Al-Shifa menyusul serangan Israel, di Kota Gaza pada 5 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (Photo by Bashar TALEB / AFP)

Begini Aksi Tentara Israel di Dalam Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Sesudah Masuk Menyerbu

TRIBUNNEWS.COM - Kantor media pemerintah Gaza memperingatkan potensi pembantaian di Rumah Sakit Al-Shifa setelah tentara Israel menyerbu kompleks medis tersebut pada Rabu Rabu (15/11/2023) pagi.

Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut menyebut serangan Israel di rumah sakit tersebut sebagai “kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan”.

Baca juga: Hamas: Belum Waktunya Hizbullah Turun Tangan Langsung Lawan Israel

“Tentara Israel menggerebek rumah sakit tersebut meskipun ada lebih dari 9.000 orang, antara staf medis, pasien, dan pengungsi Palestina,” kata pernyataan itu.

Pernyataan tersebut juga menyatakan Israel, Amerika Serikat, dan komunitas internasional “bertanggung jawab penuh atas keselamatan ribuan orang di dalam fasilitas tersebut.”

Seorang anak laki-laki Palestina yang terluka tiba di ruang gawat darurat rumah sakit al-Shifa, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan Israel selama berhari-hari. perang melawan Hamas. Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergerak ke arah Shifa. Namun ratusan dokter dan pasien masih berada di dalam. (AP Photo/Abed Khaled, File) (AP/Abed Khaled)

Baca juga: IDF Klaim Hamas Habis, Sniper Al-Qassam Lumpuhkan Pasukan Khusus IDF, Al-Quds Bidik Tel Aviv

Hal yang Terjadi di Dalam Rumah Sakit Saat IDF Menyerbu

Koresponden WAFA, yang ikut terkepung di dalam rumah sakit, mengatakan kalau tank-tank Israel menyerbu halaman Kompleks Medis Shifa dari sisi barat di tengah tembakan keras.

Penembak jitu Israel dikerahkan di sekitar kompleks tersebut.

Dia menunjukkan kalau pasukan pendudukan Israel menyerbu gedung bedah dan darurat baru, di mana terdapat pasien dan staf medis.

Dia menambahkan, tentara Israel menggeledah gedung-gedung di dalam kompleks, di tengah suara-suara tembakan keras.

Direktur Jenderal Rumah Sakit di Jalur Gaza tersebut, Dr Muhammad Zaqout, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera kalau tentara Israel melepaskan tembakan ke arah mereka yang meninggalkan koridor dalam upaya untuk pergi.

Sebanyak 100 jenazah warga Gaza, Palestina terancam membusuk di halaman Rumah Sakit Al-Shifa usai Drone dan Tank militer Israel mengepung kawasan Rumah Sakit sejak sepekan terakhir. (Al Jazeera)

Klaim Israel

Israel mengklaim bahwa Kompleks Medis Al-Shifa menjadi lokasi pusat komando Hamas.

Namun gerakan Perlawanan Palestina sepenuhnya menyangkal versi ini dan meminta komite PBB untuk menyelidiki klaim tersebut.

Juru bicara tentara Israel mengatakan operasi itu didasarkan pada “informasi intelijen”.

Kejahatan Perang

Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah, Ismail al-Thawabta, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera kalau tentara pendudukan Israel akan gagal membuktikan kalau Rumah Sakit Al-Shifa adalah markas besar kepemimpinan Hamas.

Dia menunjukkan kalau tentara pendudukan Israel diperkirakan akan membawa senjata ke rumah sakit, mengaturnya dengan cara tertentu, dan kemudian memotretnya.

Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel tidak dapat mencapai tujuan militer apa pun di Gaza, sehingga mereka mengambil alih kendali warga sipil dan pasien di Rumah Sakit Al-Shifa.

Juru bicara Palang Merah di Gaza, Hisham Muhanna, mengatakan kalau mereka siap menjalankan peran mereka sebagai mediator netral.

"Namun saat ini, langkah-langkah keamanan yang diperlukan masih kurang”, lapor Al-Jazeera.

Ada sekitar 1.500 anggota staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi di Kompleks Al-Shifa, menurut pernyataan kantor media pemerintah di Gaza.

Selama enam hari, rumah sakit dan sekitarnya, serta rumah sakit lain di Jalur Gaza, terus menerus menjadi sasaran pemboman oleh tentara Israel.

(oln/PC/AJA/WAFA/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini