Tentara Israel merilis video yang menunjukkan tentara membawa kotak berlabel “makanan bayi” dan “perbekalan medis”.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan kepada Al Jazeera Arab bahwa hanya dokter, pasien, dan pengungsi yang hadir ketika pasukan Israel memasuki unit gawat darurat rumah sakit.
“Kami tidak perlu takut atau menyembunyikan apa pun,” katanya.
Omar Zaqout, yang bekerja di ruang gawat darurat di al-Shifa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel telah menahan dan menyerang beberapa pria yang mengungsi di sana.
“Mereka tidak membawa bantuan atau perbekalan apa pun, mereka hanya membawa teror dan kematian,” ujarnya.
IDF menggambarkan serangan itu sebagai operasi yang tepat dan terarah terhadap Hamas di area tertentu di rumah sakit Shifa, yang didasarkan pada informasi intelijen dan kebutuhan operasional.
Baca juga: Kutuk Tindakan PM Israel Benjamin Netanyahu, Joe Biden: Menduduki Gaza Merupakan Kesalahan Besar
Pihak berwenang Israel telah lama menyatakan bahwa Hamas menggunakan area di bawah rumah sakit sebagai pusat komando. Hamas dan staf rumah sakit menyangkal hal ini.
Terdengar suara tembakan
Dikutip dari laman Aljazeera, tidak seorang pun diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Al-Shifa sejak serangan Israel tersebut.
Hamas menolak klaim Israel mengenai senjata yang ditemukan dalam serangan hari Rabu.
Militer Israel mengklaim telah menemukan senapan, granat dan rompi militer.
Sejauh ini, Israel belum menemukan pusat komando Hamas yang sebelumnya dituduh Israel berada di bawah rumah sakit.
Israel pada hari Kamis (16/11/2025) menggerebek kembali Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
Israel telah lama mengklaim bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai pusat komando. Tentara Israel mengatakan serangan itu telah membantunya menemukan bukti yang mendukung pernyataannya.
Apa yang ditemukan di rumah sakit?
Militer Israel merilis rekaman video dari dalam gedung yang dirahasiakan di dalam kompleks medis.