News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Daftar Negara yang Tarik Diplomatnya akibat Serangan Israel di Gaza, Sikap Arab Saudi Dinanti-nanti

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil gubernur Wilayah Riyadh Pangeran Mohammed bin Abdulrahman bin Aabdulaziz (tengah) menerima Presiden Irak Abdul Latif Rashid (kiri) di Riyadh pada 11 November 2023. Setidaknya 10 negara telah menangguhkan hubungan diplomatiknya terhadap Israel. Sementara itu, dunia menunggu bagaimana posisi Arab Saudi terhadap Israel ke depannya, apakah akan melanjutkan normalisasi hubungan atau tidak.

TRIBUNNEWS.COM - Belasan negara di seluruh dunia telah meminta Israel untuk menahan diri terhadap serangannya dalam perang di Gaza.

Sejumlah negara lainnya membuat langkah lebih jauh dengan memutuskan hubungan dengan Israel atau setidaknya melakukan protes diplomatik resmi lainnya.

Seruan internasional untuk gencatan senjata meningkat, termasuk dari Arab Saudi, yang sebelum perang meletus, berencana menormalisasikan hubungan dengan Israel.

Namun, Israel tetap menolak seruan gencatan senjata hingga sandera dibebaskan.

Minggu ini, Belize menjadi negara terbaru yang mengambil tindakan sebagai protes atas tindakan Israel, menyusul negara-negara lainnya di Amerika dan Afrika.

Dilansir Axios, berikut negara-negara yang menangguhkan hubungan diplomatiknya terhadap Israel.

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi MBS Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Minta Para Pemimpin Bersatu

Negara-negara di Amerika

1. Belize

Belize hari Selasa (14/11/2023) mengumumkan bahwa mereka menangguhkan hubungan diplomatik terhadap Israel sambil menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera.

Belize mengatakan pihaknya mencabut penunjukan Konsul Kehormatannya di Tel Aviv.

Mereka juga mencabut, akreditasinya untuk duta besar Israel untuk Belize dan menyebut bahwa semua kegiatan Konsulat Kehormatan Israel di Belize telah ditangguhkan.

2. Chile

Chile memanggil kembali duta besarnya untuk Israel akhir bulan lalu, dengan alasan “pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap Hukum Humaniter Internasional yang dilakukan Israel di Jalur Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Chile dalam sebuah pernyataan.

Presiden Chile Gabriel Boric menyebut tindakan Israel tidak proporsional dan melanggar hukum kemanusiaan internasional, lapor Reuters.

3. Kolombia

Kolombia menarik duta besarnya untuk Israel bulan lalu sambil mengutuk kematian warga sipil di Gaza.

Presiden Kolombia Gustavo Petro saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (di luar bingkai), di Istana Kepresidenan Casa Nariño di Bogota, pada 24 Agustus 2022. Raul ARBOLEDA / AFP

Baca juga: Israel Berniat Gunakan Spyware Kontroversial NSO dalam Konflik Gaza

“Jika Israel tidak menghentikan pembantaian rakyat Palestina, kita tidak bisa berada di sana,” tulis Presiden Kolombia Gustavo Petro di X tentang keputusan tersebut.

4. Honduras

Honduras menarik duta besarnya untuk Israel mengingat situasi kemanusiaan yang buruk bagi warga sipil Palestina di Gaza, ujar Menteri Luar Negeri Enrique Reina di X awal bulan ini.

5. Bolivia

Bolivia mengumumkan bulan lalu bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai tanggapan atas serangan “agresif dan tidak proporsional” Israel di Gaza.

Bolivia sebelumnya memutuskan hubungan diplomatik pada tahun 2009 sebagai protes atas pertempuran di Gaza.

Namun Bolivia membangun kembali hubungan tersebut pada tahun 2020.

Sementara itu, Israel mengecam Bolivia, Chile dan Kolombia atas sikap mereka, AP melaporkan.

Negara-negara di Afrika

6. Afrika Selatan

Warga Palestina tiba di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Kota Gaza dan Jalur Gaza Utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Korps Garda Revolusi Iran Tunggu Aba-aba Khamenei untuk Berperang di Gaza, tapi Harapkan Jalan Lain

Afrika Selatan mengumumkan pekan lalu bahwa mereka menarik semua diplomatnya dari Tel Aviv “untuk berkonsultasi.”

Pemerintah Afrika Selatan mengutip beberapa alasan atas tindakan tersebut, termasuk "penolakan pemerintah Israel untuk menghormati hukum internasional" dan "serangan udara genosida" terhadap warga Palestina.

7. Chad

Chad menarik kuasa usahanya ke Israel awal bulan ini.

“Chad mengutuk hilangnya nyawa banyak warga sipil tak berdosa dan menyerukan gencatan senjata yang mengarah pada solusi jangka panjang terhadap masalah Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri Chad dalam sebuah pernyataan.

Negara-negara di Timur Tengah

8. Turki

Turki juga menarik duta besarnya untuk Israel awal bulan ini, dengan alasan “tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza” dan penolakan Israel untuk mengindahkan seruan gencatan senjata, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki.

Langkah ini menyusul keputusan Israel untuk menarik kembali diplomatnya dari Turki bulan lalu karena alasan keamanan.

9. Yordania

Pemimpin Yordania, Raja Abdullah memimpin pertemuan dengan presiden Senat, ketua DPR, mantan perdana menteri, dan politisi senior di Istana Al Husseiniya, Senin (13/11/2023). (Kerajaan Yordania)

Baca juga: Raja Yordania Tolak Semua Rencana Israel untuk Menduduki Gaza: Akar Masalahnya Ada pada Israel

Yordania memanggil kembali duta besarnya untuk Israel awal bulan ini.

Yordania menyebut, Israel menciptakan “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan mengancam keamanan regional di Timur Tengah, berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Yordania telah mengarahkan Kementerian Luar Negeri Israel untuk memberi tahu duta besarnya – yang saat itu tidak berada di Yordania – untuk tidak usah kembali.

Israel mengevakuasi kedutaan besarnya di Yordania pada hari-hari awal perang.

Yordania pertama kali menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dalam perjanjian damai bersejarah tahun 1994.

10. Bahrain

Pemerintah Bahrain mengonfirmasi pernyataan dari parlemen bulan ini bahwa mereka telah menarik duta besarnya untuk Israel.

Duta besar Israel untuk Bahrain juga telah kembali ke negaranya, menurut laporan Reuters.

Namun, Israel membantah diberitahu mengenai adanya perubahan dalam hubungan negaranya dengan Bahrain.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat pernyataan saat Presiden AS mendengarkan sebelum pertemuan di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (BRENDAN SMIALOWSKI / AFP)

Baca juga: Viral Boikot Produk Pro Israel di Medsos! Cek Dulu Sebelum Membeli!

Israel mengevakuasi kedutaan besarnya di Bahrain bulan lalu karena alasan keamanan, bersama kedutaan besar lainnya di wilayah tersebut, lapor Barak Ravid dari Axios.

Pernyataan dari parlemen juga mengklaim Bahrain telah memutuskan hubungan ekonomi, namun pemerintah tidak mengonfirmasi hal tersebut.

Parlemen Bahrain tidak mengatur hubungan luar negeri negara tersebut.

Bagaimana dengan Arab Saudi?

Israel dan Arab Saudi tidak pernah memiliki hubungan diplomatik secara formal.

Pada tahun 1947, Arab Saudi memberikan suara menentang Rencana Pembagian Palestina oleh PBB, dan saat ini tidak mengakui kedaulatan Israel.

Namun, pada tahun 2023, tepat sebelum pecahnya perang, Israel dan Arab Saudi hampir menandatangani kesepakatan besar yang meliputi normalisasi hubungan tersebut.

Amerika Serikat bertindak sebagai mediator kedua belah pihak.

Masih harus dilihat bagaimana perang Israel-Hamas pada akhirnya akan berdampak pada nasib kesepakatan tersebut.

Pada akhir Oktober, Arab Saudi meyakinkan pemerintahan Joe Biden bahwa mereka masih tertarik untuk mencapai kesepakatan normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memimpin pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Riyadh. (BADAN PERS SAUDI / AFP)

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi dan Presiden Iran Jabat Tangan, Sepakat Paksa Israel Stop Agresi di Gaza

Terbaru, pada pertemuan puncak akhir pekan lalu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengkritik “pelanggaran terang-terangan Israel terhadap hukum internasional”.

Para pejabat Saudi juga bergabung dengan para pemimpin Arab dan Muslim lainnya dalam menyerukan gencatan senjata di Gaza, menurut laporan Reuters.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini