News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jet Tempur IDF Hancurkan Rumah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang Pernah Kirim Surat ke Jokowi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020. IDF mengklaim berhasil hancurkan rumah pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh. Ismail Haniyeh pernah menjadi sorotan karena pernah mengirim surat untuk Jokowi

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil menghancurkan rumah salah satu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Gaza, Kamis (16/11/2023).

Namun, Ismail Haniyeh, yang menjabat sebagai kepala biro politik Hamas, sedang tidak berada di rumahnya.

News18 melaporkan Haniyeh saat ini tinggal di Qatar.

IDF mengklaim rumah tersebut kerap digunakan sebagai tempat pertemuan para pemimpin senior Hamas.

“Brigade pemadam api ke-215 di divisi 162 malam ini menyerang dengan jet tempur ke rumah Ismail Haniyeh, kepala biro politik organisasi Hamas, yang digunakan sebagai infrastruktur dan tempat pertemuan untuk pejabat senior organisasi tersebut,” kata IDF dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Sosok Ismail Haniyeh

Baca juga: Pesan Pemimpin Iran Terhadap Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, Terus Didukung Tapi?

Ismail Haniyeh (60) terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada 2017 untuk menggantikan Khaled Meshaal.

Namun, ia sudah menjadi tokoh terkenal sejak 2006, ketika menjadi perdana menteri Palestina menyusul kemenangan telak Hamas dalam pemilihan parlemen tahun itu.

Tetapi, hubungan Hamas dengan gerakan Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak bertahan lama.

Pada 2007, Hamas mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza.

Dianggap sebagai seorang pragmatis, Haniyeh tinggal di pengasingan sukarela, dan sering bolak-balik antara Turki dan Qatar.

Ismail Haniyeh dikatakan menjaga hubungan baik dengan para pemimpin berbagai faksi Palestina, termasuk faksi-faksi saingannya.

Di masa mudanya, pemimpin Hamas yang dikenal tenang ini pernah menjadi anggota mahasiswa Ikhwanul Muslimin di Universitas Islam Gaza.

Ia bergabung dengan Hamas pada 1987 ketika kelompok militan tersebut didirikan selama intifada atau pemberontakan Palestina pertama pecah melawan pendudukan Israel, yang berlangsung hingga tahun 1993.

Selama waktu itu, Haniyeh dipenjarakan oleh Israel beberapa kali.

Ia kemudian diasingkan ke Lebanon selatan selama enam bulan.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melambai saat tiba untuk pertemuan dengan perwakilan faksi Palestina lainnya di kedutaan Palestina di ibu kota Lebanon, Beirut pada 3 September 2020 (ANWAR AMRO / AFP)

Baca juga: Sosok Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Kirim Surat ke Jokowi, Pernah Lolos dari Upaya Pembunuhan

Pernah Kirim Surat kepada Jokowi

Sosok Ismail Haniyeh pernah menjadi perhatian masyarakat Indonesia pada 2021 lalu, ketika ia mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam suratnya, Haniyeh menjelaskan kepada Presiden Jokowi soal eskalasi kekerasan Israel di Palestina.

Haniyeh meminta Indonesia menggalang dukungan global untuk melawan pendudukan Israel.

"Kami meminta Anda untuk bertindak segera, dan untuk memobilisasi dukungan Arab, Islam, dan internasional, untuk mengambil posisi yang jelas dan tegas untuk mewajibkan pendudukan segera mengakhiri agresi dan teror yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung," tulis Haniyeh dalam suratnya.

Dilansir Anadolu Agency, pimpinan Hamas ini mendorong diakhirinya kekerasan pendudukan Israel di Yerusalem. 

Haniyeh menyoroti ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, dikriminasi rasial, hingga Yudaiisasi.

Indonesia diharapkan Haniyeh mampu menyatukan dukungan internasional untuk meminta Israel mundur dari Al Aqsa.

"Semoga Tuhan menjaga dan mengaruniakan kesuksesan, dan untuk persaudaraan Indonesia kemajuan lebih lanjut," kata Haniyeh.

Update Perang Israel-Hamas

Warga Palestina tiba di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Kota Gaza dan Jalur Gaza Utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Baca juga: Siapa Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas yang Dilaporkan Dikepung dan Terjebak di Dalam Bungkernya

Sementara itu, berikut rangkuman situasi terkini di Gaza, di tengah perang Israel melawan Hamas, seperti dilansir Al Jazeera.

- Serangan Israel berlanjut di Gaza.

Satu serangan menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk anak-anak dan bayi di wilayah timur Khan Younis.

- Human Rights Watch memperingatkan akan terjadinya wabah penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera dan tipus di Gaza.

Saat ini Israel terus membatasi akses terhadap air di wilayah Palestina.

- Lebih banyak pertanyaan muncul atas klaim militer Israel bahwa mereka akan mengungkap pusat komando dan kendali Hamas Rumah Sakit al-Shifa.

- Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara “sepenuhnya tidak berfungsi”, kata direkturnya kepada Al Jazeera.

Padahal, rumah sakit tersebut bergulat dengan lebih banyak pasien yang tidak bisa mendapatkan perawatan medis di al-Shifa.

- Komite Perlindungan Jurnalis mengungkapkan “keprihatinan besar” atas pemadaman komunikasi yang dilakukan Israel di Gaza.

- Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan pembicaraan yang ditengahi oleh Qatar untuk membebaskan sandera berjalan ke “arah yang salah”.

Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (AFP/-)

Baca juga: Israel Temukan Senapan dan Granat Saat Serbu RS Al-Shifa di Gaza, Ada Pusat Komando Hamas?

- Hamas menolak klaim Pentagon bahwa mereka menggunakan Rumah Sakit al-Shifa untuk menyembunyikan senjata dan pejuang.

Hamas menyebut Departemen Pertahanan AS memperkuat “narasi yang jelas-jelas salah”.

- Pasukan Israel telah menggerebek kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini