TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sebuah kawasan megah di Woodside, California, AS, Rabu (15/11/2023) waktu setempat.
Momen pertemuan keduanya banyak diabadikan media di media sosial.
Termasuk muncul video viral yang memperlihatkan Presiden Biden mengagumi mobil Presiden Tiongkok Xi Jinping.
"Itu kendaraan yang indah!" seru Biden saat melihat mobil Xi.
Xi membalas pujian Biden dalam bahasa Mandarin yang diterjemahkan oleh penerjemah disampingnya dengan menyebut bahwa itu adalah Mobil Merah miliknya buatan China.
Tak lama kemudian, Biden mengungkit mobil dinas yang sering dia tunggani.
"Anda tahu apa yang mereka (media) namai mobil (saya) itu? Mereka menyebutnya binatang buas," ujar Biden kemudian diterjemahkan perempuan penerjemah di sampingnya dalam bahasa Mandarin.
Baca juga: Biden dan Xi Bertemu di AS, Bahas Ekonomi hingga Perang Israel-Hamas
Tak lama kemudian Xi tertawa kemudian menjabat tangan Biden.
Dan menaiki mobilnya berlalu dari hadapan Biden.
Itulah momen keakraban dua pemimpin negara mamu dan berpenduduk besar di dunia saat ini.
Keduanya berbincang santai sesaat setelah mereka selesai mengadakan pertemuan.
Seperti diketahui mobil limosin yang dibawa Xi Jinping untuk dipakai di Amerika adalah Hongqi N701.
Mobil itu juga dibawa Xi saat menghadiri KTT G20 di Bali Indonesia November 2022.
Hongqi N701 dikenal memiliki kaca antipeluru dengan bodi superbaja yang kabarnya tahan ledakan bom.
Hadiri KTT APEC
Presiden Joe Biden dan Xi Jinping sepakat untuk berupaya memastikan bahwa perbedaan antara kedua negara tetap dapat diatasi dan hubungan tidak memburuk.
Seperti diketahui Xi Jinping berada di Amerika Serikat untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di San Francisco, AS.
KTT APEC akan diikuti 21 kepala negara dan kepala pemerintahan anggota APEC.
Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) atau organisasi Negara-negara Asia Pasifik beranggotakan 21 negara yakni Australia, Brunai Darussalam, Kanada, Chili, Cina, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Philipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Indonesia, Hong Kong, Jepang dan Korea selatan.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah berada di Amerika Serikat untuk mengikuti KTT APEC.
Xi Jinping dan Joe Biden berbicara dalam hubungan aktivitas militer, perdagangan dan perubahan iklim menjadi topik yang dibicarakan.
Hubungan kedua negara diketahui memburuk pada Februari setelah AS menuduh China meluncurkan balon mata-mata ke wilayah udaranya.
Hubungan kedua negara juga diuji setelah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Hal itu kemudian berujung pada penghentian komunikasi antarmiliter China dan AS.
Pada pertemuan di San Francisco, Biden mengatakan persaingan antara kedua negara tidak boleh berubah menjadi konflik.
“Saya menghargai percakapan kami karena menurut saya yang terpenting adalah Anda dan memahami satu sama lain dengan jelas, dari pemimpin ke pemimpin, tanpa kesalahpahaman atau miskomunikasi,” ujarnya, dikutip dari BBC.
Xi kemudian mengatakan saling membelakangi satu sama lain bukanlah suatu pilihan.
“Planet Bumi cukup besar bagi kedua negara untuk sukses, dan kesuksesan suatu negara merupakan kesempatan bagi yang lain,” katanya.
“Konfrontasi mempunyai konsekuensi yang tak tertahankan bagi kedua belah pihak,” sambung Xi.
Biden diyakini akan meminta China untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Iran untuk mencoba menghindari eskalasi kekerasan di Timur Tengah dalam merespons perang Hamas-Israel.
Biden juga diperkirakan akan mengangkat soal dugaan China berupaya yang mempengaruhi pemilihan umum dan kekhawatiran-khawatiran tentang hak asasi manusia.