News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Sebut Serangan Israel ke RS Al-Shifa Hanya Tunjukkan Kegagalan: Bukti Kekalahan Mereka

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 15 November 2023 ini menunjukkan tentara di dalam kendaraan bersenjata selama operasi militer di sekitar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Hamas menyebut upaya penyerbuan pasukan Israel di Rumah Sakit Al Shifa merupakan suatu bentuk kegagalan.

Bahkan Hamas mengatakan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu hanya mencari 'ilusi' semata di rumah sakit yang terletak di Gaza City tersebut.

“Netanyahu dan kabinet perangnya sedang mencari fatamorgana (dalam penyerangan ke RS Al Shifa," ungkap Abu Obaida, juru bicara sayap militer Hama, Brigade Al Qassam, dalam rekaman pidatonya, Jumat (17/11/2023).

Dan hal itu, lanjutnya menunjukkan suatu kegagalan dan ketidakmampuan militer Israel.

"(Hal itu) menunjukkan ketidakmampuan dan kesombongan mereka,” lanjut Abu Obaida, mengutip Anadolu Agency.

Baca juga: Jalan Sepi Arik Ascherman, Rabi yang Pasang Badan Lindungi Petani Palestina dari Serangan Israel

“Penggerebekan (tentara) di rumah sakit untuk memamerkan kekuatan mereka adalah bukti kegagalan dan kekalahan mereka,” katanya

Diketahui Tentara Israel menyerbu Al-Shifa, kompleks medis terbesar di Jalur Gaza, pada hari Rabu.

Abu Obaida pun mengatakan pejuang Hamas telah bersiap untukpertempuran panjang.

“Semakin lama pendudukan (Israel) berada di Gaza, maka kerugian mereka akan semakin besar,” katanya.

Sementara itu hingga saat ini lebih dari 12.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 8.300 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari pihak berwenang Palestina.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan Israel.

Sementara itu, korban tewas di Israel mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.

Hamas Siap Perang Jangka Panjang dengan Israel

IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas (Twitter/X)

Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza siap menghadapi perang jangka panjang dengan tentara Israel.

Baca juga: Israel Serbu Rumah Sakit Al-Shifa, Pemimpin Hamas Ngeloyor Setop Negosiasi Pertukaran Tawanan

“Jika musuh menginginkan pertempuran yang panjang, kapasitas kita lebih panjang dari musuh kita, dan perlawanan kita akan menjadi kata penentu,” ujarnya, Kamis (16/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.

Dalam rekaman pidatonya, Ismail Haniyeh memuji ketahanan rakyat Palestina dalam melawan agresi Israel.

Dan juga koordinasi faksi-faksi perlawanan, untuk membubarkan kemampuan dan melemahkan tentara Israel di berbagai bidang.

Ia menyoroti pun kemenangan yang dicapai oleh anggota perlawanan di Jalur Gaza.

Ismail menambahkan para pahlawan perlawanan sedang ‘menulis halaman kejayaan’ di Gaza, sebanding dengan rekan-rekan mereka dalam hal kepahlawanan, keberanian dalam berjuang melawan agresi musuh.

“Dunia akan menyaksikan Brigade Al-Qassam dan faksi perlawanan mengalahkan pendudukan Israel di Gaza, seperti yang mereka lakukan 18 tahun lalu,” katanya, merujuk pada keluarnya Israel dari Gaza pada tahun 2005.

Pengungsi Palestina tiba di zona yang lebih aman di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Mahmud HAMS / AFP)

“Mereka (Israel) tidak akan menuai apa pun kecuali lebih banyak kegagalan, kekecewaan, dan kekalahan.”

Baca juga: Pasukan Elit Al Quds Iran Akan Tempuh Cara Apapun untuk Bantu Hamas Lawan Zionis Israel

Haniyeh menganggap penduduk Gaza dan kelompok perlawanan telah menggagalkan tujuan dan rencana musuh untuk mengungsi atau mengambil kembali sandera secara paksa.

Ismail juga menyerukan penerapan resolusi-resolusi KTT darurat Arab-Islam yang diadakan di Ibu Kota Saudi, Riyadh beberapa hari yang lalu.

Terutama yang berkaitan dengan seruan menghentikan agresi Israel, mencabut pengepungan di Gaza, melindungi tempat-tempat suci, dan mewujudkan aspirasi rakyat untuk kebebasan dan kemerdekaan.

Ia juga menekankan pentingnya pengumpulan cepat sebuah komite yang terdiri dari beberapa negara yang bertugas memantau pelaksanaan keputusan yang dikeluarkan oleh KTT tersebut.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini