TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pengungsi warga Gaza serta sejumlah pasien dan tim medis termasuk dokter sampai Selasa hari ini masih terjebak di dalam gedung Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, dan Rumah Sakit Al-Shifa Gaza Utara.
Mereka tidak berani keluar dari bangunan rumah sakit karena seluruh areaa rumah sakit ini masih dalam kepungan tentara Israel (IDF) setelah sebelumnya dibombardir Israel dan menewaskan 8 orang.
Israel sudah mengelauarkan ancaman akan menembak siapa saja yang nekat memasuki Rumah Sakit Indonesia maupun yang nekat keluar dari rumah sakit tersebut.
Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF), organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Gaza mengatakan mereka belum bisa mengevakuasi para stafnya dari Rumah Sakit al-Shifa.
Sementara ratusan orang juga masih terjebak di Rumah Sakit Indonesia setelah sedikitnya 12 orang tewas di rumah sakit tersebut dalam serangan Israel.
Serangan udara Israel terus berlanjut di Gaza sepanjang malam, menghantam kamp al-Bureij, Rafah dan Kota Gaza, serta wilayah lainnya.
Perundingan untuk menjamin pembebasan tawanan di Gaza sedang berjalan, kata Gedung Putih, namun belum ada yang diselesaikan.
Kerabat para tawanan mendesak politisi sayap kanan untuk menghentikan pembicaraan mengenai eksekusi tahanan Hamas, dengan mengatakan hal itu dapat membahayakan negosiasi.
Lebih dari 13.300 orang telah tewas di Gaza sejak pemboman Israel dimulai pada 7 Oktober, kata kantor media pemerintah Gaza. Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.
Setidaknya 17 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, menurut kantor berita Palestina Wafa. Tiga warga Palestina lainnya tewas dalam pemboman Israel di Jabalia di Jalur Gaza utara.
Baca juga: Jepang Melobi Houthi Yaman untuk Bebaskan Kapal Kargo Israel yang Mereka Tangkap di Laut Merah
Di antara korban tewas akibat serangan udara Israel pada hari Senin adalah jurnalis Ayat Khadura. Dia adalah jurnalis Palestina kedua yang terbunuh dalam 24 jam.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata – yang mencakup pembebasan tawanan di Gaza – sudah dekat.
Ratusan warga Palestina terjebak di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara. WHO mengatakan bahwa serangan Israel sebelumnya menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina di rumah sakit.
Baca juga: Houthi Yaman Masih Tahan Kapal Kargo Israel, Netanyahu Bantah Klaim Sebagai Pemilik
Ada pula yang sudah dievakuasi dari RS Indonesia. Mereka telah tiba di Gaza selatan setelah perjalanan yang sulit, ke daerah-daerah yang masih berada di bawah serangan Israel dan ke rumah sakit yang berjuang untuk menangani gelombang masuk tersebut.