News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jumlah Korban Konflik Israel-Hamas Hari Ke-46, 14.717 Orang Tewas di Kedua Belah Pihak

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa memegang plakat saat mereka memblokir pintu masuk pabrik BAE Systems selama protes 'Pekerja untuk Palestina Merdeka', menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel, dan mendukung gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas, dekat Rochester, tenggara Inggris pada 10 November 2023. (HENRY NICHOLLS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Israel telah menggempur Jalur Gaza selama 46 hari berturut-turut sejak Sabtu (7/10/2023) kemarin.

Wilayah kantong yang terkepung itu pun menderita bencana kemanusiaan yang semakin besar.

Dilansir Al Jazeera, hingga hari ini, Rabu (22/11/2023), total 14.717 orang telah tewas di kedua belah pihak yang bertikai.

Sebanyak 13.517 warga Palestina kehilangan nyawa dan sedikitnya 1.200 orang tewas di Israel sejak perang meletus.

Berdasarkan data yang dibagikan kantor media pemerintah di Gaza pada Senin (20/11/2023), berikut rincian jumlah korban tewas dalam perang Israel-Hamas.

Baca juga: Hizbullah Bantu Hamas Serang Israel: Kerahkan Drone, Artileri hingga Rudal Burkan

1. Gaza

Terbunuh: 13.300 orang

Setidaknya termasuk: 5.600 anak dan 3.550 wanita

Terluka: 30.000 orang

Sekitar 75 persen diantaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Hilang: 6.000 orang

2. Tepi Barat yang diduduki

Tewas: 217 orang

Termasuk 50 anak

Terluka: Lebih dari 2.750 orang

Baca juga: Umbar Ketakutan, Politisi Sayap Kanan Israel Merecoki Rencana Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel malam sebelumnya di kamp pengungsi Palestina Jabalia di Jalur Gaza, pada 1 November 2023 (BASHAR TALEB / AFP)

3. Israel

Terbunuh: 1.200 orang

Terluka: 5.600 orang

Jurnalis terbunuh

Hingga Senin (20/11/2023), setidaknya 48 jurnalis telah terbunuh dalam perang Israel-Hamas.

Sebagian besar jurnalis merupakan warga Palestina.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), 43 jurnalis Palestina telah terbunuh, empat di antaranya merupakan jurnalis Israel dan satu warga Lebanon.

Baca juga: 3 RS di Gaza Minta Bantuan Evakuasi Pasien, WHO Sebut Saat Ini Sedang Dilakukan Perencanaan

Gambar satelit handout yang dirilis Maxar Technologies pada 12 November 2023 menunjukkan kerusakan di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia di Jalur Gaza. Lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, sejak perang meletus setelah militan Palestina menyerbu Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dan menewaskan sedikitnya 1.200 orang, menurut angka resmi Israel. (Citra satelit ©2023 Maxar Technologies / AFP)

Sejumlah Fasilitas Hancur

Menurut data terbaru dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah Palestina hingga 7 November, serangan Israel setidaknya telah merusak:

1. Sebanyak 222.000 unit tempat tinggal rusak

2. Lebih dari 40.000 unit hancur total

3. Sebanyak 278 fasilitas pendidikan rusak

4. Sebanyak 270 fasilitas kesehatan diserang

5. Sebanyak 69 tempat ibadah rusak, termasuk masjid dan gereja

6. Sebanyak 45 ambulan rusak

7. Sebanyak 11 toko roti hancur

Baca juga: Tentara Israel Sepenuhnya Kepung Jabalia, Wilayah Terpadat di Gaza Punya Banyak Terowongan?

CLOSE RANGE BATTLE - Tangkap layar dari publikasi Bigade Al-Qassam Palestina yang menunjukkan pertempuran jarak dekat (close range battle) dari milisi perlawanan Palestina terhadap tentara Israel. Tampak sebuah roket dari peluncur sandang bahu (manpads) mengarah ke sebuah tank Merkava-4M Israel . (tangkap layar twitter)

Update situasi terkini perang Israel-Hamas:

- Pemerintah Israel telah bertemu untuk membahas gencatan senjata yang dimediasi Qatar dengan Hamas.

- Yang dibahas dalam pertemuan itu diperkirakan mencakup soal pembebasan tawanan di Gaza dan jeda sementara pertempuran.

- Yordania mengaku pihaknya telah meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasannya.

- Kekhawatiran muncul bahwa Israel mungkin saja melakukan pengusiran massal terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

- Penembakan artileri dilaporkan terjadi di dan sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.

- Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini mengadakan pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Israel Yoav Gallant, menggarisbawahi hubungan "sangat kuat" antara kedua negara.

- WHO memperbarui seruan gencatan senjata setelah tiga dokter tewas dalam serangan Israel di Rumah Sakit al-Awda di Gaza utara.

Baca juga: Mantan Direktur WHO Nilai Indonesia Bisa Ikuti Swedia & Norwegia untuk Turunkan Prevalensi Perokok

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin disambut oleh panglima perang Israel Yoav Gallant di Tel Aviv, 13 Oktober 2023. (Kredit Foto: DoD/Chad J. McNeeley)

- WHO mengatakan 22 petugas kesehatan telah terbunuh saat bertugas sejak 7 Oktober.

- Pendukung Palestina tampil dengan kekuatan penuh pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Palestina dan Australia.

- Setidaknya enam anak termasuk di antara korban terbaru dalam serangan Israel di Kota Hamad dekat Khan Younis di Gaza selatan.

- Juru bicara sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, Brigade al-Quds, mengatakan kelompok tersebut mencoba melepaskan seorang tawanan perempuan "untuk alasan kemanusiaan, namun penundaan musuh menyebabkan nyawanya melayang".

- Elon Musk mengatakan X akan mengirimkan semua uang yang dihasilkan dari iklan dan langganan yang terkait dengan perang di Gaza ke rumah sakit di Israel serta Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Gaza.

- Komite Perlindungan Jurnalis telah menyerukan penyelidikan atas pembunuhan terbaru terhadap jurnalis Lebanon dan menegaskan kembali bahwa wartawan tidak boleh diserang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini