News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Temui David Cameron, Menlu RI Minta Inggris Berpihak pada Palestina

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi dalam press briefing via daring Kamis (23/11/2023)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron pada Rabu (22/11).

Dalam diskusi dengan Cameron, dirinya menyampaikan bahwa saatnya nilai-nilai yang sering diucapkan oleh negara-negara Barat mengenai penghormatan terhadap HAM dan hukum internasional juga diberlakukan untuk Palestina. 

"Indonesia mengharapkan Inggris untuk berpihak pada perjuangan keadilan dan kemanusiaan," kata dia dalam press briefing via daring yang ditulis Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Cegah Kekerasan Israel-Palestina Terus Berulang, PM Spanyol Desak Resolusi 2 Negara

Indonesia mendesak DK PBB menunjukkan tanggung jawab moral memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.

Menlu Retno tegas menyatakan bahwa Israel telah melakukan tindakan di luar batas kemanusiaan.

Karena itu, menyetop kekejaman Israel harus segera dilakukan.

Lebih lanjut Retno menyatakan, semua yang dilakukan Israel sama sekali tidak dapat diterima dilihat dari semua perspektif, nilai maupun standar apapun.

Terlebih, Israel tak berhenti menyerang warga sipil dan fasilitas umum seperti RS Indonesia di Gaza.

"Kita berdiskusi dengan sangat terbuka. Saya sampaikan apa yang terjadi di Gaza sudah melewati batas. Oleh karena itu, kekejaman harus segera dihentikan. Permanent ceasefire diperlukan, dan stop untuk menyerang humanitarian facilities dan masyarakat sipil," tutur dia.

Baca juga: Ekonomi Israel Kian Memburuk, Diperkirakan Rugi Rp 750 Trilun akibat Serangan ke Gaza Palestina

Mantan Dubes RI untuk Belanda ini menyampaikan, situasi yang dialami Gaza bukan hanya terjadi sekarang ini.

Namun kelanjutan dari ketidakadilan terhadap Palestina.

"Sebuah kelanjutan dari pendudukan ilegal Israel, dan kelanjutan dari keinginan Israel untuk menghilangkan Palestina," tegas dia.

Apalagi ujar Retno, Israel sering berlindung dengan alasan self defence atau pertahanan diri dari Hamas untuk menyerang Gaza.

Baca juga: Warga Palestina di Tepi Barat Dilarang Tampung Air Hujan untuk Keperluan Apa pun, Ilegal sejak 1967

Alasan self defence tidak dapat dijadikan alasan membunuh masyarakat sipil (a licence to kill civilian) dan menyerang fasilitas sipil seperti RS Indonesia Gaza.

"Sebuah self-defense hanya dijadikan pretext saja. Self-defense doesn't mean a license to kill civilians," ungkap dia.

Selain Indonesia, Saudi Arabia, Palestina, Jordan, Mesir, Nigeria, dan Sekjen Liga Arab, Menlu Turki juga bergabung dalam pertemuan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini