Meskipun jangka waktunya terbatas, truk-truk bahan bakar memasuki Penyeberangan Rafah setelah berminggu-minggu diblokade, dan beberapa di antaranya kembali ke wilayah Mesir setelah menurunkan muatan mereka untuk didistribusikan di Jalur Gaza.
Al Mayadeen melaporkan, Wael Abu Mohsen, juru bicara media di Penyeberangan Rafah, menegaskan kalau empat hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Gaza.
Dia menjelaskan bahwa 200 truk diperkirakan akan memasuki Gaza, dan 90 truk telah tiba, membawa 84 ton gas untuk memasak dan 150.000 liter solar.
Selain itu, laporan dari Rafah Crossing mengindikasikan masuknya ambulans yang mengangkut warga Palestina yang terluka ke wilayah Mesir dalam perjalanan ke Rumah Sakit El-Arish.
Hal ini terjadi setelah berulang kali terjadi gangguan oleh Israel dalam pengiriman bantuan ke Palestina di penyeberangan Rafah.
"Israel sebelumnya telah mengebom Rafah, yang menyebabkan seluruh keluarga di selatan Jalur Gaza terbunuh. Penembakan tersebut mengakibatkan dilaporkan adanya sejumlah korban jiwa antara lain syahid dan luka-luka akibat penembakan ekstensif yang dilakukan pendudukan," tulis laporan Al-Mayadeen.