TRIBUNNEWS.COM - Pesawat tak berawak diduga telah menghantam kapal kontainer milik seorang miliarder Israel di Samudera Hindia.
Informasi tersebut disampaikan oleh seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS), yang berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim.
Kala itu pejabat pertahanan AS itu tengah membahas masalah intelijen.
Pihaknya menyebut, kapal milik Miliader Israel itu berbendera Malta, CMA CGM Symi.
Dan tepatnya pesawat tak berawak berjenis drone Shahed-136 berbentuk segitiga, dan membawa bom, mengutip Al Jazeera.
Baca juga: Jenderal Israel: Hamas Berhasil Berhentikan Perang, Secara Resmi Mereka Menang
Drone tersebut meledak, menyebabkan kerusakan pada kapal namun tidak melukai satupun awaknya.
“Kami terus memantau situasi dengan cermat,” kata pejabat itu.
Pejabat AS itu menyebut Iran di balik serangan itu.
Namun dirinya menolak menjelaskan mengapa militer AS yakin Iran yang menjadi 'pelakunya'.
Di sisi lain Al Mayadeen, saluran satelit pan-Arab yang secara politik bersekutu dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, melaporkan bahwa sebuah kapal Israel menjadi sasaran di Samudera Hindia.
Saluran tersebut mengutip sumber anonim untuk laporan tersebut, yang kemudian dilaporkan oleh media Iran.
Pertama Kalinya usai Gencatan Senjata, Truk Bantuan Tiba di Gaza Utara
Tiga truk bantuan pertaman kalinya tiba pada hari Jumat (25/11/2023) di Jalur Gaza utara sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober.
“Tiga truk berisi bantuan kemanusiaan tiba di Kota Gaza dan Gaza utara pada Jumat siang,” kata sumber tersebut, mengutip Anadolu Agency.