"Sebelumnya mereka menyerang lantai 3. Mereka menahan setidaknya tiga orang. Ini cara mereka mengambil alih rumah sakit-rumah sakit sebelum gencatan senjata hari ini."
"Pada Kamis (23/11/2023), para relawan kami dipindahkan ke Rafah bersama para dokter dan korban luka, tapi sekitar 200 orang tetap di Rumah Sakit Indonesia karena tidak ada alat transportasi untuk membawa mereka ke Rafah," ungkap Sarbini.
Rumah Sakit Indonesia yang dibangun pada 2011 dari hasil sumbangan warga dan organisasi-organisasi Indonesia yang dikumpulkan MER-C, menjadi salah satu sasaran serangan Israel ke Gaza yang dimulai pada 7 Oktober lalu.
Israel menuduh RS Indonesia berdiri di atas terowongan Hamas.
Tuduhan yang telah dibantah oleh pemerintah Indonesia, juga kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Sebelumnya, Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza, juga menjadi sasaran serangan Israel dengan dalih yang sama.
Israel menuduh RS tersebut dibangun di atas markas Hamas.
Selebaran
Militer telah menjatuhkan selebaran di selatan Gaza yang menyatakan bahwa kembali ke utara Gaza dilarang dan berbahaya.
Sejak gencatan senjata selama empat hari berlaku Jumat pagi, ratusan warga Palestina terlihat mencoba menuju utara Gaza.
Saksi mata mengatakan pasukan Israel membuka tembakan terhadap orang-orang yang mencoba menuju ke utara.
Sejak awal perang yang dipicu oleh serangan Hamas ke selatan Israel tujuh minggu yang lalu, ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di utara atas perintah tentara Israel.