News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Delapan Pria Bersenjata Bajak Kapal Tanker Israel di Perairan Yaman, Aksi Kelompok Houthi Lagi?

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Pembajakan kapal kargo NYK Line yang dilakukan kelompok Houthi Yaman di Laut Merah .

TRIBUNNEWS.COM, SANAA - Penyanderaan kapal tanker minyak yang terkait dengan Israel kembali terjadi di lepas pantai Aden, Yaman, Minggu (26/11/2023).

Dugaan hal itu dilakukan oleh kelompok Houthi Yaman yang selama ini dikenal sebagai kepanjangan tangan Iran di kawasan tersebut.

“Central Park, yang dikelola dan dimiliki oleh Zodiac Maritime, disita di Teluk Aden,” kata perusahaan intelijen swasta, Ambrey, dikutip The Associated Press, pada Minggu (26/11).

Kabar ini juga dikonfirmasi pejabat pertahanan AS meski tidak menjelaskan lebih lanjut terkait pelaku penyanderaan itu.

“Pasukan AS dan koalisi berada di sekitar lokasi dan kami terus memantau situasinya,” kata pejabat tersebut kepada AFP.

Sementara Pemilik Zodiac Maritime mengatakan bahwa di antara 22 awaknya adalah warga negara Rusia, Vietnam, Bulgaria, India, Georgia dan Filipina, serta seorang kapten Turki.

"Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman sebelumnya mengancam akan menyerang kapal tanker tersebut jika tidak dialihkan ke pelabuhan Hodeida," kata mereka.

"Komunikasi dari kapal perang koalisi AS telah disadap dan memperingatkan Central Park untuk mengabaikan pesan tersebut," tambah Ambrey.

Masih menurut Ambrey, insiden penyanderaan kapal itu dilakukan oleh delapan pria bersenjata yang menggunakan dua perahu kecil.

Sementara dari pihak Zodiac Maritime mengatakan," Prioritas kami adalah keselamatan 22 awak di dalamnya. Kapal yang berkapten Turki itu memiliki awak multinasional yang terdiri dari awak berkewarganegaraan Rusia, Vietnam, Bulgaria, India, Georgia, dan Filipina. Kapal itu membawa muatan penuh asam fosfat.”

Zodiac menggambarkan kapal itu milik Clumvez Shipping Inc., meskipun catatan lain secara langsung mengaitkan Zodiac sebagai pemiliknya.

Zodiac Maritime yang berbasis di London adalah bagian dari Zodiac Group milik miliarder Israel Eyal Ofer.

Catatan perusahaan Inggris mencantumkan dua pria dengan nama belakang Ofer sebagai direktur saat ini dan mantan direktur Clumvez Shipping, termasuk Daniel Guy Ofer, yang juga direktur di Zodiac Maritime.

Sebagai informasi, wilayah Aden dikuasai oleh pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Koalisi pimpinan Saudi ini telah memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran selama bertahun-tahun.

Secara teori, bagian Teluk Aden berada di bawah kendali pasukan tersebut dan cukup jauh dari wilayah yang dikuasai Houthi di negara tersebut.

Bahkan, Perompak Somalia pun diketahui tidak beroperasi di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Kelompok Houthi menyatakan, masih akan terus mengincar kapal-kapal kargo Israel lainnya yang melintas di Laut Merah.

Mereka sebelumnya berhasil menangkap 1 kapal kargo milik pengusaha Israel, Galaxy Leader, yang dioperasikan perusahaan pelayaran Jepang, NYK Line, hari Minggu, 19 November 2023 lalu.

“Kami menegaskan kelanjutan operasi militer kami terhadap kapal-kapal Israel akan terus berlanjut sampai agresi dan kejahatan buruk terhadap saudara-saudara Palestina kami di Gaza dan Tepi Barat berhenti,” kata juru bicara militer Houthi Yaman Yahya Saree dalam pernyataan resminya.

Kapal tersebut merupakan kapal kargo pengangkut mobil.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) dibawah presiden Joe Biden kini sedang mempertimbangkan untuk menetapkan kembali pemberontak Houthi di Yaman sebagai kelompok teroris setelah mereka mengklaim penyitaan sebuah kapal komersial di Laut Merah.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengutuk penyitaan tersebut, menyebutnya sebagai “pembajakan kapal di perairan internasional”, dan menuduh Houthi menargetkan warga sipil.

Gedung Putih sebelumnya menghapus kelompok Houthi dari daftar “organisasi teroris asing” dan “teroris global yang ditetapkan secara khusus” semasa Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini