Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Kapal induk Prancis Dixmude dikabarkan telah berlabuh di Mesir dan akan mulai merawat anak-anak yang terluka dan sakit dari Gaza pada akhir pekan ini.
Ini merupakan kapal militer Barat pertama yang berlabuh di Mesir sejak konflik Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023.
Kedatangan kapal tersebut terjadi di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di mana sandera Israel yang diculik oleh kelompok militan tersebut selama serangan pada 7 Oktober 2023 ditukar dengan tahanan Palestina.
Baca juga: Palestina: Zionis Telah Jatuhkan 40.000 Ton Bom, 14.800 Warga Gaza Tewas Sejak Serangan 7 Oktober
Gencatan senjata sementara telah memberikan peluang untuk menyalurkan bantuan lebih lanjut ke Gaza dan menciptakan proses untuk mengevakuasi warga sipil yang terluka.
“Kami memiliki kapal ini, yang telah diubah menjadi rumah sakit. Kapal ini mempunyai 40 tempat tidur,” ujar Sebastien Lecornu, Menteri Pertahanan Prancis kepada radio Europe 1, seraya menambahkan bahwa ia berharap kapal tersebut dapat mulai menerima pasien pekan ini.
Kapasitas medis Dixmude telah disesuaikan untuk menciptakan kekuatan medis militer-sipil, terutama di bidang pediatri. Dengan dua ruang operasi dan 40 tempat tidur, kapal ini dapat merawat mereka yang mengalami luka ringan sebelum mereka dipindahkan ke rumah sakit di lapangan.
“Sekitar 22 dokter warga sipil, termasuk 16 ahli bedah dan enam dokter anak, berada di kapal tersebut,” ujar Lecornu.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Gaza Berhasil Buka Kembali Instalasi Dialisis di RS Al-Shifa
“Setelah dirawat dengan Dixmude, anak-anak tersebut perlu dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar di Mesir atau rumah sakit lapangan di Gaza agar lebih banyak pasien dapat dirawat,” sambungnya.
Secara terpisah, Italia juga telah mengirimkan kapal medis angkatan laut dan para diplomat mengatakan Inggris akan segera mengerahkan kapal yang diubah untuk tujuan medis.