Al Jazeera bertemu langsung dengan pemilik rumah yang diserang drone.
Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
Awalnya, IDF mengepung rumah tersebut.
IDF mengaku mendeteksi adanya satu militan Palestina diduga bersembunyi di rumah tersebut.
"Yang terjadi selanjutnya adalah para pejuang Palestina terbunuh saat rumahnya dihancurkan," terang Startford.
Baca juga: Gencatan Senjata Hari ke-6: Hamas Bebaskan 16 Sandera, Ditukar 30 Tahanan Palestina
Serangan di Tepi Barat terjadi sepanjang waktu
Lebih lanjut, serangan IDF di Tepi Barat terjadi hampir sepanjang waktu.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dan Otoritas Urusan Tahanan, pasukan Israel menangkap 35 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dalam 24 jam terakhir,
Di antaranya termasuk seorang anak berusia 12 tahun.
"Jumlah total orang yang ditangkap sejak 7 Oktober kini lebih dari 3.325 orang," kata PPS.
Setidaknya 242 warga Palestina, termasuk lebih dari 50 anak-anak, tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober.
Lebih dari 2.750 orang terluka, dikutip dari Middle East Eye.
Selain menggerebek Jenin, IDF juga menyerbu rumah-rumah Jericho, tepatnya di kamp pengungsi Ein el-Sultan dan Aqbat Jabr.
Baca juga: Qatar Konfirmasi Gencatan Senjata Antara Israel-Hamas di Gaza Kembali Diperpanjang hingga Jumat
Kehadiran IDF disertai dengan buldoser militer di kamp pengungsi tersebut.
Sementara itu, di Nablus, pasukan Israel menggerebek kamp Askar, tempat terjadi konfrontasi kekerasan dengan warga.
Di Ramallah, rumah-rumah warga Palestina di kamp Jalazone diserbu, setelah itu para pemuda dari kamp tersebut menghadapi pasukan Israel.
Kekerasan pemukim terus berlanjut sepanjang perang dan gencatan senjata antara Israel-Hamas.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)