TRIBUNNEWS.COM - Lembaga penyiaran publik nasional Israel, Kan, melaporkan bahwa pertemuan kabinet perang Israel telah berakhir tanpa keputusan mengenai perpanjangan gencatan senjata, yang akan berakhir dalam beberapa jam lagi.
Menurut Kan yang dikutip Al Jazeera, kabinet perang ingin daftar tambahan para sandera yang ditahan Hamas selambat-lambatnya pada Kamis (30/11/2023) jam 7 pagi waktu setempat atau 12.00 WIB.
Kan mengutip sumber Israel yang mengatakan, “Jika daftarnya tidak berubah pada jam tujuh pagi, kami akan melanjutkan pertempuran”.
Sementara itu, Hamas mengatakan kepada para pejuangnya di Jalur Gaza untuk siap melanjutkan pertempuran dengan Israel jika gencatan senjata sementara yang akan berakhir hari ini pukul 7 pagi tidak diperpanjang.
“Brigade Al-Qassam meminta pasukan aktifnya untuk mempertahankan kesiapan tempur yang tinggi pada jam-jam terakhir gencatan senjata,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang diperoleh kantor berita Reuters.
"Para pejuang harus tetap bersikap seperti itu kecuali ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata,” tambah pernyataan itu.
Baca juga: Aktivis Ahed Tamimi, Salah Satu Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel Telah Tiba di Ramallah
Rabu (29/11/2023) malam, yang merupakan hari keenam gencatan senjata, Hamas membebaskan 16 sandera Israel, dengan ditukar 30 tahanan Palestina.
Berikut rangkuman jumlah pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas semenjak gencatan senjata dimulai pada Jumat (24/11/2023).
Hari Pertama, Jumat (24/11/2023)
- Hamas membebaskan 13 sandera Israel, ditambah 10 warga negara Thailand dan 1 warga negara Filipina
- Israel membebaskan 39 tahanan Palestina
Hari Kedua, Sabtu (25/11/2023)
- Hamas membebaskan 13 sandera Israel, ditambah 4 warga Thailand
- Israel membebaskan 39 tahanan Palestina
Hari Ketiga, Minggu (26/11/2023)
- Hamas membebaskan 13 sandera Israel, ditambah 3 warga negara Thailand dan satu orang Rusia-Israel
- Israel membebaskan 39 tahanan Palestina
Baca juga: Israel Tembak Pemimpin Batalion Jenin dan 2 Anak Palestina di Tepi Barat
Hari Keempat, Senin (27/11/2023)
- Hamas membebaskan 11 sandera Israel
- Israel membebaskan 33 tahanan Palestina
Hari Kelima, Selasa (28/11/2023)
- Hamas bebaskan 10 sandera Israel, ditambah 2 warga Thailand
- Israel membebaskan 30 tahanan Palestina
Hari Keenam, Rabu (29/11/2023)
- Hamas membebaskan 10 warga Israel, ditambah 2 warga Rusia dan 6 warga Thailand
- Israel membebaskan 30 tahanan Palestina
Selain itu, sebelum gencatan senjata:
- Hamas telah membebaskan empat orang, dua wanita lanjut usia warga negara Israel dan dua warga negara AS (ibu dan anak)
Baca juga: Video Sejumlah Tawanan Israel Akrab dengan Pejuang Hamas saat Dibebaskan, Patahkan Propaganda Israel
- Israel mengatakan, pihaknya menyelamatkan seorang tentara Israel
- Hamas mengatakan 50 tawanan tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza
- Israel mengatakan jasad dua tawanan perempuan ditemukan di dekat kompleks Rumah Sakit Al-Shifa
Komitmen Netanyahu untuk Lanjutkan Perang
Dikutip Al Arabiya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan bahwa Israel akan melanjutkan kampanyenya untuk melenyapkan Hamas.
“Setelah fase pengembalian para korban penculikan ini habis, maka kita akan melakukan hal yang sama. Israel kembali berperang? Jadi jawaban saya tegas ya,” ujarnya pada hari Rabu.
“Tidak mungkin kami tidak akan kembali berjuang sampai akhir.”
Pertempuran antara Israel dan Hamas saat ini berlangsung selama hampir 8 minggu.
Pemboman Israel dan serangan darat di Gaza, telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Tiga perempat dari 2,3 juta penduduk Palestina terpaksa mengungsi dan menyebabkan krisis kemanusiaan.
Lebih dari 15.000 warga Palestina tewas dalam perang ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)