12 Marinir Rusia Remuk Kena Ledakan Gegara Masak di Sebelah Amunisi Bom Saat Istirahat Siang
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 12 tentara Rusia tewas dan delapan lainnya luka-luka akibat ledakan di fasilitas pelatihan di Rusia selatan.
Media lokal, situs berita 161.ru melaporkan Kamis (30/11/2023), insiden berdarah tersebut dengan mengutip tiga sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.
Para tentara tersebut dilaporkan tewas dalam ledakan yang tidak disengaja pada 3 November di tempat pelatihan militer Kuzmin di wilayah Rostov.
Baca juga: Rusia Luncurkan 71 Drone Buatan Iran ke Ukraina: Kiev Gelap Gulita Saat Suhu di Bawah Titik Beku
Laporan outlet media itu menambahkan kalau Komite Investigasi Rusia telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
Disebutkan, kecelakaan fatal terjadi saat para tentara hendak beristirahat siang dengan menyalakan api untuk memasak air dan keperluan lainnya.
Nahas, sebuah amunisi peledak menggelinding ke api dan meledak, mengenai para marinir Rusia yang sedang berkumpul.
“Sekitar 20 orang dari (Brigade Marinir) menyalakan api di samping persediaan amunisi saat istirahat makan siang. Sebuah peluncur granat RPG-7 meluncur ke dalam api dan meledak,” 161.ru mengutip salah satu sumber pemerintah.
Empat tentara yang tewas dikatakan sempat mendapat perawatan tetapi kemudian meninggal karena luka-luka mereka di rumah sakit.
Baik Kementerian Pertahanan Rusia maupun Komite Investigasi belum mengomentari laporan ledakan tersebut.
Semua prajurit yang tewas dikatakan adalah anggota Marinir dari wilayah Primorye di Timur Jauh Rusia.
Menurut salah satu sumber 161.ru, petinggi Armada Pasifik Rusia melakukan perjalanan ke tempat pelatihan militer Kuzmin setelah ledakan mematikan tersebut.
"Namun tujuan pasti kunjungan mereka tidak disebutkan," tulis laporan tersebut.
Wilayah Rostov bertetangga dengan Ukraina dan ibu kota regionalnya, Rostov-on-Don, menjadi pos komando perang invasi Rusia di Ukraina.