News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata Berakhir, Lebih dari 180 Orang Tewas saat Israel Melanjutkan Serangan ke Gaza

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar eksposur panjang yang diambil dari Israel selatan dekat perbatasan dengan Jalur Gaza menunjukkan roket ditembakkan ke arah Israel dari Gaza utara pada 1 Desember 2023. Israel kembali memborbardir Gaza setelah gencatan senjata berakhir, lebih dari 180 orang terbunuh.

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 180 orang tewas dan ratusan lainnya terluka ketika pasukan Israel melanjutkan serangan di Jalur Gaza, setelah gencatan senjata selama seminggu berakhir.

Dilansir Al Jazeera, wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza menjadi sasaran utama pemboman ketika tenggat waktu kesepakatan gencatan senjata berlalu, Jumat (1/12/2023).

Warga berlarian ke jalan membawa barang-barang yang ditumpuk di gerobak, mencari perlindungan lebih jauh ke barat.

Sirene terdengar di seluruh Israel selatan ketika para militan menembakkan roket dari daerah kantong pesisir tersebut.

Hamas mengatakan pihaknya menargetkan Tel Aviv, tapi tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan di sana.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan udara Israel telah menewaskan 184 orang, melukai sedikitnya 589 lainnya dan menghantam lebih dari 20 rumah.

Baca juga: 11 Fakta Gencatan Senjata Israel-Hamas, Nasib Tawanan Perang hingga Partisipasi Tel Aviv di COP28

Militer Israel menyebarkan selebaran di Kota Gaza dan bagian selatan daerah itu pada hari Jumat.

Mereka mendorong warga sipil untuk melarikan diri guna menghindari pertempuran.

Namun kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.

“Warga sipil diperintahkan untuk pindah ke selatan, tapi tidak ada tempat di Gaza yang aman karena pemboman tanpa pandang bulu dan pertempuran yang terus berlanjut,” kata LSM Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) di X.

PBB mengatakan pertempuran itu akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrem.

“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa.

Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan Israel memberi tahu semua organisasi dan entitas yang beroperasi di persimpangan bahwa masuknya truk telah dilarang.

“Keputusan ini memperburuk penderitaan warga negara dan meningkatkan tantangan yang dihadapi organisasi kemanusiaan dan bantuan dalam meringankan kesulitan warga negara dan pengungsi akibat agresi yang sedang berlangsung,” kata PRCS dalam sebuah postingan di X.

'Rencana penyelamatan mendesak'

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini