Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Lima senator Partai Republik mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk melarang perjalanan antara Amerika Serikat ke Tiongkok.
Permintaan tersebut diajukan para senator usai masyarakat Amerika dilanda kepanikan akibat lonjakan kasus penyakit pernapasan Pneumonia di China dan Eropa.
“Kita harus segera membatasi perjalanan antara Amerika Serikat dan Tiongkok sampai kita mengetahui lebih banyak tentang bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit baru ini,” isi surat yang diajukan Marco Rubio, petinggi Partai Republik Amerika.
Baca juga: Marak Kasus Pneumonia, Perlukah Pembatasan Wisatawan Asal China ke Indonesia?
Peningkatan kasus pneumonia di kalangan anak-anak pertama kali mencuat di sejumlah provinsi di bagian China Utara sejak pertengahan Oktober lalu. Namun beberapa pekan terakhir kasus penyakit pernapasan ini mulai merebak luas di China hingga Rumah Sakit Anak Beijing mengalami lonjakan pasien sebanyak 9.378 orang setiap harinya.
Karena penyebarannya yang meningkat tajam sejumlah negara mulai belakangan mulai memasukan Pneumonia Mycoplasma sebagai penyakit yang harus mendapatkan perhatian serius.
Bahkan organisasi Kesehatan Dunia WHO mengimbau masyarakat khususnya warga China untuk mengenakan masker, menjaga jarak dengan orang yang sakit dan tetap berada di rumah jika tidak sehat untuk meminimalisir penyebaran penyakit.
Gedung putih hingga kini belum memberikan respons apapun terkait permintaan senator Rubio, namun Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu dengan tegas menolak larangan ke China. Ia menjelaskan klaim terkait lonjakan kasus Pneumonia merupakan trend musiman yang dapat naik akibat pengaruh cuaca.
Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius di China Ancam Gelaran BWF World Tour Finals 2023, Dewan BWF Ketar-ketir
Pengyu menuturkan apabila larangan ini diberlakukan maka akan berdampak buruk bagi devisa Amerika, mengingat dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan Tiongkok terus meningkatkan penerbangan antar negara, hingga jumlah kunjungan warga China ke Amerika meningkat menjadi 35 orang per minggu dari 12 orang per minggu di bulan Agustus.
Indonesia Belum Akan Menutup Akses Masuk Turis China
Sementara itu merespon adanya lonjakan kasus penyakit pernapasan pneumonia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, belum akan menutup akses masuk bagi warga negara asing (WNA) dari China dan Belanda.
Baca juga: Kasus Pneumonia Misterius Serang Banyak Anak di China, Pakar: Bisa Saja Terjadi di Sini
Jubir Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, penutupan akses masuk itu bakal berlaku jika nantinya ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sebab menurutnya, status kesehatan kasus pneumonia itu berada dibawah kendali Kemenkes.
"Kami lebih fokus menangani aspek infrastruktur transportasinya. Jika memang ada rekomendasi untuk ditutup atau dibatasi, tentu hal ini akan menjadi pertimbangan kami," ujar Adita saat dihubungi Tribunnews, Kamis (30/11/2023).