TRIBUNNEWS.COM - Seorang penumpang pesawat American Airlines dilaporkan dipaksa membalik sweternya yang bertuliskan "Palestine" saat ia menaiki penerbangan dari New York ke Phoenix, Selasa (28/11/2023) lalu.
Jika menolak, dia harus turun dari pesawat.
Dilansir Business Insider, seorang anggota keluarga dari penumpang tersebut memviralkan masalah tersebut di X (dulunya Twitter).
Penumpang tersebut berkata ada seorang pramugari yang mendekatinya dan memintanya membalik sweaternya agar tulisan "Palestine" tidak terlihat.
Ketika ditanya mengapa, pramugari itu menyebut tulisan itu "bermuatan politik."
Penumpang itu pun terpaksa menuruti permintaan pihak maskapai.
Anggota Kongres Michigan Rashida Tlaib ikut mengomentari masalah tersebut.
"Apakah American Airlines memiliki bias terhadap warga Palestina?" ujarnya.
Berdasarkan situs web American Airlines, pelanggan diinstruksikan untuk berpakaian dengan pantas; bertelanjang kaki atau pakaian yang menyinggung tidak diperbolehkan.
Tidak ada kebijakan tertulis mengenai pakaian yang dianggap politis.
Tlaib mengatakan di Instagram bahwa dia telah mengenal penumpang itu selama bertahun-tahun dan mengatakan hal itu menimbulkan pertanyaan penting bagi warga Amerika.
“Apakah ada kebijakan yang memungkinkan terjadinya penargetan dan diskriminasi seperti ini?”
"Dia sangat terpukul dan merasa penghapusan warga Palestina di negara kita tidak ada batasnya."
"Saya mengirim email ke @americanair dan saya menunggu tanggapannya."