“Tidak jelas apakah korban lainnya adalah tentara atau warga sipil,” kata media Israel The Times of Israel.
Serangan Kian Intensif Pasca-Gencatan Senjata
Tiga hari terakhir telah terjadi peningkatan signifikan baku tembak di perbatasan Lebanon, yang terhenti selama gencatan senjata tujuh hari di Gaza.
Hizbullah juga melakukan beberapa operasi terhadap situs Israel pada 2 Desember.
Sehari sebelumnya, Jumat 1 Desember, Hizbullah melancarkan serangan pertamanya terhadap Israel sejak dimulainya gencatan senjata tujuh hari di Gaza.
Serangan tersebut terjadi sebagai respons atas dimulainya kembali pemboman brutal Israel di Jalur Gaza pada hari Jumat, yang menewaskan ratusan orang hanya dalam 24 jam setelah 'masa tenang' berakhir.
Israel juga melanjutkan serangan tanpa pandang bulu terhadap rumah-rumah dan wilayah sipil di Lebanon selatan, menewaskan dua warga sipil, seorang pria dan ibunya, di kota Hula.
Perlawanan Lebanon tidak secara resmi mengumumkan partisipasinya dalam gencatan senjata di Gaza, namun berjanji bahwa setiap serangan terhadap Lebanon selama periode gencatan senjata akan menghasilkan respons.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah telah mengklarifikasi dalam pidatonya baru-baru ini bahwa intensitas pertempuran di Lebanon selatan akan bergantung pada situasi di Gaza, dan bahwa operasi kelompok tersebut bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap perlawanan Palestina.
(oln/*/TC)