TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Israel memasang pompa di Gaza untuk menghabisi para pejuang Hamas dengan cara membanjiri terowongan Hamas yang mereka klaim telah berhasil ditemukan, dengan air laut.
Media Israel, The Times of Israel yang mengutip Wall Street Journal mengatakan, tentara Israel (IDF) belum memutuskan apakah akan melanjutkan rencana membanjiri lorong bawah tanah Hamas tersebut karena munculnya beragam pendapat di Amerika Serikat.
IDF menuduh terowongan bawah tanah tersebut menjadi tempat persembunyian para pejuang Hamas yang mereka sebut sebagai kelompok teror.
Untuk membanjiri terowongan Hamas dengan air laut, IDF akan memompa air laut yang diambil dari dari Laut Mediterania.
Tujuannya, untuk menghancurkan jaringan lorong dan tempat persembunyian pasukan Hamas dan memaksa mereka keluar ke atas tanah, menurut sebuah laporan pada hari Senin kemarin.
Mengutip para pejabat AS, Wall Street Journal melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel bulan lalu memasang lima pompa air besar di dekat kamp pengungsi al-Shati di Kota Gaza.
Pompa berukuran besar tersebut diklaim mampu membanjiri terowongan dalam waktu beberapa minggu dengan memompa ribuan meter kubik air per jam ke dalamnya.
Para pejabat mengatakan Israel telah memberi tahu AS tentang rencana tersebut bulan lalu, namun belum memutuskan apakah akan menerapkannya.
Menurut laporan tersebut, pendapat di pemerintahan Biden beragam, dengan beberapa pejabat menyatakan keprihatinan tentang rencana Israel memompakan air laut ke terowongan bawah tanah Hamas tersebut.
Sementara yang lain mengatakan mereka mendukung upaya Israel untuk menghancurkan terowongan dan bahwa belum tentu ada oposisi dari Amerika.
Baca juga: Israel Tarik Mundur 70 Persen Pasukan dari Gaza Utara, Bombardir Wilayah Selatan
Kekhawatiran yang dikutip oleh surat kabar tersebut adalah potensi kerusakan pada akuifer dan tanah Gaza, jika air laut dan zat berbahaya di terowongan merembes ke dalamnya, serta kemungkinan dampaknya terhadap fondasi bangunan.
“Kami tidak yakin seberapa sukses pemompaan ini karena tidak ada yang mengetahui detail terowongan dan tanah di sekitarnya,” kata seseorang yang mengetahui rencana tersebut kepada Wall Street Journal.
“Tidak mungkin untuk mengetahui apakah cara ini akan efektif karena kita tidak tahu bagaimana air laut akan mengalir melalui terowongan yang belum pernah dilalui orang sebelumnya,” sebutnya.
Baca juga: Khawatir Dibom Israel, WHO Pindahkan Pasokan Medis dari Gudang di Gaza Selatan
Hari Minggu lalu, IDF mengumumkan bahwa tentara telah menemukan lebih dari 800 terowongan di Jalur Gaza sejak awal serangan darat yang menargetkan Hamas yang dimulai pada akhir Oktober, sekitar 500 di antaranya telah hancur.