Banyak sekali jasad-jasad yang belum teridentifikasi tuh masih unknown, anonymous sebagian lagi pergi bersama ke reruntuhan. Masih banyak orang terjebak di situ ad 7.000 lebih.
Nggak tahu nasibnya masih hidup atau sudah meninggal jadi tiga hari itu banyak mereka mencari apakah ada kerabatnya selamat.
Baca juga: Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel Mendekati 15.900, Lebih dari 42.000 Orang Luka-luka
Saat gencatan senjata ada beberapa tawanan yang dibebaskm baik dari Israel maupun dari Palestina. Itu bagaimana sistemnya?
Semua sudah kita lihat tapi ini salah satu fakta yang bisa kita gunakan untuk membantah klaim keduanya. Kalau kita mengikuti bahasa Ibrani dan bahasa Arab yang digunakan oleh juru bicara Israel itu ketika mereka menyebutkan Hamas.
Mereka selalu menyertakan kata Isis, mereka menyebut Hamas ini Isis yang sifatnya terkenal brutal gitu kan tapi melihat pertukaran tawanan.
Tetapi Hamas kan telah menunjukkan agaimana mereka tuh benar-benar merawat para tawanan mereka tahu tawan menawan dalam pertempuran itu hal yang wajar.
Karena itu bisa digunakan untuk pertukaran tawanan. Nah itu yang dilakukan oleh Hamas, jadi menawan itu bukan untuk membunuh bukan untuk menyiksa.
Mereka memberikan semua kebutuhannya bahkan sampai seorang ibu yang namanya Daniel usia 44 tahun sebelum dia meninggalkan apa lepas dari tangan itu di dalam pertukaran itu surat dua dua lembar tuh pakai bahasa Ibrani isinya Terima kasih untuk para jenderal-jenderal komandan para pejuang yang telah merawat kami terutama anak-anak saya.
Kaliam sudah seperti seorang ayah bagi anak saya gitu loh. Anak saya mengaku bahwa dirinya itu terasa seperti seorang putri selama dijajah artinya sekarang perlakuannya humanis.
Tidak hanya manusia hewan pun dirawat. Hamas itu bukan seperti yang digambarkan Israel.
Sementara untuk tawanan Israel bagaimana kondisinya?
Itu seperti yang kita lihat hancur terluka, psikologis anak sudah rusak. Ada seorang wanita cantik dia masuk ditangkap dipenjara Israel wajahnya normal, keluar-keluar wajahnya semua sudah habis.
Sekarang kita bisa mengetahui siapa yang teroris dan siapa yang bukan teroris. (Tribun Network/Reynas Abdila