TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Gaza menyebut militer Israel kembali melakukan penyerangan terhadap rumah sakit di Gaza, yaitu RS Kamal Adwan.
Dikutip dari Aljazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan pada Selasa (5/12/2023) waktu setempat, akibat serangan tersebut, 100 orang dinyatakan tewas.
"Pasukan pendudukan Israel telah mengepung rumah sakit dari semua sisi. Kami menjadi sasaran tembakan dan peluru artileri," ujar Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, Rabu (6/12/2023).
Munir juga menyebut pascaserangan membabi buta Israel itu, warga sipil di RS Kamal Adwan mengalami ketakutan dan terjebak.
"Pasien, korban luka, dan mereka yang berlindung di rumah sakit dicekam rasa takut, diliputi rasa ngeri," ujarnya.
Sementara berdasarkan rekaman dari RS Kamal Adwan, tampak jenazah-jenazah telah terbungkus kain putih dan berada di halaman kompleks rumah sakit.
Baca juga: Solidaritas ke Warga Gaza, Dewan Kota Dublin Kibarkan Bendera Palestina
Menurut saksi mata di dalam video tersebut, penembak jitu Israel berada di kawasan rumah sakit itu dan mengancam akan menembak siapapun yang mencoba pergi.
"Kami khawatir akan terjadi pembantaian di dalam RS Kamal Adwan, seperti yang terjadi di RS al-Shifa dan RS Indonesia," tutur Munir.
Munir menggambarkan situasi di RS Kamal Adwan layaknya yang terjadi di RS al-Shifa.
Dia menyebut orang-orang mencari perlindungan dan pasien yang berada dalam kondisi kritis serta dokter dipaksa untuk mengungsi dengan adanya todongan senjata.
"Rumah sakit tersebut diserang oleh pasukan Israel dengan tujuan mengevakuasi semua orang di dalam rumah sakit. Kami, staf medis, bertahan."
"Kami merawat pasien dan mereka yang terluka," beber Munir.
Sejak Selasa malam kemarin, orang-orang yang terluka pun terus berdatangan ke RS Kamal Adwan di tengah penyerangan oleh Israel.
Mereka tampak datang dengan kondisi kepala dan wajah tertutup debu.