Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan kepada NYT kalau kemungkinan Israel memiliki sekitar 25 hingga 50 peluncur rudal berkapasitas nuklir Jericho di area tersebut.
Namun, ahli tersebut mengatakan kalau hulu ledaknya kemungkinan besar disimpan di tempat lain dan tidak terpengaruh oleh serangan tersebut.
Muncul juga spekulasi kalau Hamas mengetahui peta fasilitas militer strategis Israel hingga menargetkan pangkalan militer yang menampung rudal berkemampuan nuklir Israel.
"Tidak jelas juga apakah Hamas cuma menganggapnya sebagai fasilitas militer biasa," kata laporan itu.
Israel secara luas dicurigai memiliki kemampuan nuklir yang signifikan, namun selama beberapa dekade telah mempertahankan kebijakan ambiguitas yang disengaja, tidak membenarkan atau menyangkal kalau mereka memang memiliki persenjataan nuklir tersebut.
Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Israel diperkirakan memiliki 80 hulu ledak nuklir, 50 di antaranya mampu diluncurkan oleh rudal balistik jarak menengah Jericho II.
Hamas melakukan serangan mendadak terhadap Israel pada awal Oktober, menembakkan ratusan rudal ke fasilitas di seluruh wilayah.
Serangan itu merenggut nyawa lebih dari 1.200 warga Israel, dan operasi militer IDF setelahnya telah menewaskan hampir 16.000 warga Palestina di Gaza.
(oln/nyt/rt/*)