Roket Hamas Hantam Pangkalan Militer Israel yang Simpan Rudal Jericho Berhulu Ledak Nuklir
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan milisi pembebasan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 silam dilaporkan juga menyasar pangkalan militer Israel, Sdot Micha.
Serangan roket oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, saat itu disebutkan memicu kebakaran di pangkalan militer tersebut.
Pangkalan Sdot Micha, disebut-sebut sebagai fasilitas militer penting dan strategis bagi tentara Israel (IDF) karena merupakan lokasi penyimpanan “persenjataan sensitif”.
Baca juga: Narasi ISIS Sudah Basi, Situasi Berbalik Bagi Pasukan AS: Ilegal, Jadi Buruan Milisi Perlawanan Irak
Laporan itu dilansir oleh The New York Times, Senin (4/12/2023). 'Persenjataan sensitif' yang dimaksud berada di pangkalan militer tersebut adalah rudal berkemampuan nuklir.
Mengutip analisis citra satelit dan data NASA yang digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan, laporan tersebut menyebut kebakaran di situs militer Israel itu dipicu oleh hantaman satu rudal diluncurkan oleh Hamas.
Rudal tersebut menghantam pangkalan Sdot Micha di Israel tengah pada jam-jam awal serangan Banjir Al-Aqsa.
"Pengeboman tersebut tampaknya tidak mengenai proyektil (rudal berhulu nuklir) apa pun secara langsung, namun menyebabkan kebakaran yang “mendekati fasilitas penyimpanan rudal dan persenjataan sensitif lainnya,” kata laporan itu.
Citra satelit yang dibagikan oleh Times menunjukkan perbandingan area sekitar Sdot Micha pada Agustus dengan citra wilayah itu setelah serangan roket.
"Citra menunjukkan, ada titik hangus besar yang muncul di sana pada tanggal 8 Oktober," kata laporan itu.
Serangan di sekitar lokasi sensitif tersebut berlangsung selama beberapa jam, kata artikel tersebut.
Tidak jelas berapa banyak rudal Hamas yang berhasil menghindari sistem pertahanan udara Iron Dome Israel saat itu.
Namun, satu roket Hamas diyakini sukses mendarat di celah kecil dekat fasilitas yang menampung rudal berhulu nuklir.
Peluru kendali (Rudal) yang dimaksud adalah Rudal Jericho, lengkap dengan sistem radar dan baterai rudal pertahanan udara.
Hamas Punya Peta Fasilitas Strategis Israel?
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, mengatakan kepada NYT kalau kemungkinan Israel memiliki sekitar 25 hingga 50 peluncur rudal berkapasitas nuklir Jericho di area tersebut.
Namun, ahli tersebut mengatakan kalau hulu ledaknya kemungkinan besar disimpan di tempat lain dan tidak terpengaruh oleh serangan tersebut.
Muncul juga spekulasi kalau Hamas mengetahui peta fasilitas militer strategis Israel hingga menargetkan pangkalan militer yang menampung rudal berkemampuan nuklir Israel.
"Tidak jelas juga apakah Hamas cuma menganggapnya sebagai fasilitas militer biasa," kata laporan itu.
Israel secara luas dicurigai memiliki kemampuan nuklir yang signifikan, namun selama beberapa dekade telah mempertahankan kebijakan ambiguitas yang disengaja, tidak membenarkan atau menyangkal kalau mereka memang memiliki persenjataan nuklir tersebut.
Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Israel diperkirakan memiliki 80 hulu ledak nuklir, 50 di antaranya mampu diluncurkan oleh rudal balistik jarak menengah Jericho II.
Hamas melakukan serangan mendadak terhadap Israel pada awal Oktober, menembakkan ratusan rudal ke fasilitas di seluruh wilayah.
Serangan itu merenggut nyawa lebih dari 1.200 warga Israel, dan operasi militer IDF setelahnya telah menewaskan hampir 16.000 warga Palestina di Gaza.
(oln/nyt/rt/*)