Pasukan Khusus Inggris Special Air Service Diam-diam Jalankan Operasi Militer di Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Keterlibatan langsung Inggris dalam perang Rusia dan Ukraina, terungkap.
Sebuah laporan dari outlet media, Declassified UK, pada Rabu (6/12/2023) melansir, pasukan khusus Inggris ditempatkan bersama pasukan Ukraina pada hari-hari awal perang.
Laporan outlet media tersebut mengutip buku yang baru diterbitkan oleh jurnalis Polandia Zbigniew Parafianowicz.
Baca juga: Doktrin Pasukan Khusus SAS Inggris di Tentara Ukraina, Ada di Parit Bersama Mayat yang Tewas 3 Bulan
Parafianowicz adalah koresponden Ukraina untuk harian Polandia Dziennik Gazeta Prawna (DGP).
Buku karya terbarunya, ‘Polska na Wojnie’ (Polandia dalam Perang), menganalisis peran Warsawa dalam konflik di negara tetangganya tersebut.
Menurut Declassified, pada suatu waktu, seorang menteri pemerintahan Polandia – yang tidak disebutkan namanya – memberi tahu Parafianowicz sebuah kisah yang terjadi di bulan Maret 2022 ketika sang menteri melakukan perjalanan dari Kiev ke Zhitomir.
“Saat itu pasukan Rusia masih berdiri di Bucha, dan rutenya berada di zona abu-abu. Ada kemungkinan (kami) untuk bertemu dengan orang (pasukan) Rusia. Kami melewati pos pemeriksaan terakhir. Pihak Ukraina mengatakan kepada kami kalau kami akan terus menanggung risikonya sendiri,” kata menteri yang tidak disebutkan namanya itu.
“Nah, siapa yang kami temui selanjutnya? Tentara Ukraina dan … pasukan khusus Inggris. Berseragam. Dengan senjata,” ungkap sang menteri Polandia seperti ditulis Parafianowicz dalam bukunya,
Menurut sumber Parafianowicz, pihak Inggris dan Ukraina bekerja sama, berkendara di sekitar pedesaan dengan radar pelacak artileri, “menganalisis tentang perang tersebut.”
Pejabat yang sama juga mengatakan kalau pasukan khusus Polandia yang berbasis di Lublin telah berada di Brovary, pinggiran kota Kiev, “pada hari pertama” terjadinya konflik Moskow-Kiev.
"Tentara Polandia – bersama dengan Inggris dan Amerika – telah melatih pasukan khusus Ukraina sejak tahun 2014, kata menteri tersebut.
Menurut Parafianowicz, Special Air Service (SAS) Inggris juga telah melatih petugas keamanan Presiden Vladimir Zelensky.
Perang Rahasia atas Nama Ukraina
Sumber lain, yang diidentifikasi hanya sebagai perwira tinggi Polandia, mengatakan kalau pasukan komando ini tidak kembali ke Polandia, tetapi “pergi ke arah yang berlawanan” – ke Kharkov dan sebagian Donbass yang dikuasai Ukraina.
“Mereka bekerja sama dengan Inggris,” kata perwira itu.
“Kemudian, kami menyusun formula untuk kehadiran kami di Ukraina… kami hanya diberi cuti berbayar. Politisi pura-pura tidak melihat ini.”
Menurut Declassified, beberapa dari pasukan komando Polandia ini mungkin telah melatih anggota gerakan neo-Nazi ‘Azov’ – khususnya unit ‘Kraken’ yang berbasis di Kharkov – dalam menggunakan peluncur roket NLAW yang dipasok Inggris.
Postingan media sosial mengidentifikasi peran mereka hanya sebagai “instruktur dari negara-negara NATO.”
Buku Parafianowicz tampaknya mengkonfirmasi laporan media sebelumnya tentang pasukan komando NATO yang bertempur bersama pasukan Ukraina.
Pada April 2022, harian Prancis, Le Figaro mengklaim kalau pasukan SAS dan Delta Force telah mengobarkan “perang rahasia” atas nama Ukraina sejak awal invasi militer Rusia.
Tak lama setelah pengungkapan tersebut, The Times mengatakan sejumlah Pasukan Elite SAS telah kembali ke Ukraina untuk mengajari tentara Kiev cara mengoperasikan roket anti-tank buatan Inggris.
Desember lalu, sebuah publikasi militer Inggris mengakui bahwa hingga 300 Marinir Kerajaan Inggris telah dikerahkan ke Ukraina untuk “operasi terpisah.”
Dokumen rahasia Pentagon yang bocor pada bulan April tahun ini juga menunjukkan setidaknya 50 operator pasukan khusus Inggris masih aktif di Ukraina hingga bulan Maret.
(oln/rt/*)