Saat ini, polisi sedang mengumpulkan bukti dan mengidentifikasi motif penyerangan.
Tidak ada rincian mengenai senjata yang dipakai tersangka.
Baca juga: Penembakan Massal di Pesta Halloween Indianapolis, 1 Orang Tewas dan 8 Lainnya Terluka
Jelang ujian akhir
Penembakan massa terbaru ini terjadi ketika para siswa sedang bersiap mengikuti ujian akhir dan menjalani liburan musim dingin.
Polisi menanggapi laporan penembakan di kampus pada pukul 11:54 waktu setempat.
"Saya sedang duduk di luar, saya baru saja sarapan. Saya mendengar tiga ledakan keras dan saya berpikir, 'Oh, apa itu tadi?'," kata seorang siswa kepada afiliasi CNN, KVVU.
"Polisi muncul, lalu saya lari ke dalam," ceritanya.
"Setelah dua menit, tembakan lagi. Saya berlari ke ruang bawah tanah, dan saya berada di sana selama 20 menit," kata siswa tersebut
Dilansir WBAL-TV, saksi lain, Brett Johnsen saat kejadian sedang berada di Beam Hall.
Baca juga: Penembakan Massal di Florida, 2 Orang Tewas dan 18 Lainnya Terluka, Dipicu Perkelahian Kelompok
Ia mendengar suara keras, tapi tidak seperti suara tembakan dan profesornya terus mengajar.
"Kemudian alarm berbunyi," kata Johnsen.
"Saya belum pernah mendengar alarm seperti itu sebelumnya, tidak terdengar seperti alarm kebakaran," lanjutnya.
Dengan tenang para siswa kemudian berkemas dan keluar dari kelas.
Setelah profesor membuka pintu untuk mempersilakan mahasiswanya keluar, raut wajahnya berubah menjadi panik dan dia mendesak mahasiswanya untuk kembali, mengunci pintu dan turun ke tanah.