AS lebih memilih diplomasinya sendiri, dibandingkan tindakan Dewan Keamanan, untuk memenangkan pembebasan lebih banyak sandera dan menekan Israel agar lebih melindungi warga sipil dalam serangannya di Gaza.
Korban Tewas Sudah Lebih dari 17.480 Orang
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 17.480 orang tewas dalam serangan Israel.
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Guterres menerapkan Pasal 99 Piagam PBB yang jarang digunakan untuk menarik perhatian dewan setiap masalah yang, menurut pendapatnya, dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.
Editor diplomatik Al Jazeera James Bays mengatakan bahwa penerapan Pasal 99 Piagam PBB oleh Guterres sangat jarang terjadi.
“Dia [Guterres] belum pernah melakukannya sebelumnya. Faktanya, penerapan hal ini secara resmi belum pernah dilakukan sejak tahun 1989,” kata Bays, seraya menambahkan bahwa hal ini tidak dilakukan di Suriah, Yaman, atau Ukraina.
Baca juga: Pasukan Khusus Israel Rontok Disergap Brigade Al-Qassam: Senjata Sampai Alat Komunikasi Direbut
Puluhan orang tewas dalam serangan Israel
Israel telah membombardir Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat.
Wilayah yang luas telah direduksi menjadi gurun. PBB mengatakan sekitar 80 persen penduduknya telah mengungsi, menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan, serta ancaman penyakit.
“Tidak ada perlindungan efektif terhadap warga sipil,” kata Guterres kepada dewan tersebut pada Jumat pagi. “Masyarakat Gaza diperintahkan untuk bergerak seperti bola pinball – memantul di bagian selatan yang semakin kecil, tanpa kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Tapi tidak ada tempat di Gaza yang aman.”
Di Washington, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan kepada wartawan sebelumnya pada hari Jumat bahwa jika Dewan Keamanan gagal mengadopsi resolusi tersebut, maka “itu memberi Israel izin untuk melanjutkan pembantaian warga Palestina di Gaza”.
Di Gaza, Kementerian Kesehatan melaporkan pada hari Jumat bahwa 40 orang tewas dalam serangan Israel di dekat Kota Gaza, dan “puluhan” lainnya tewas di Jabalia dan Khan Younis.
Militer Israel menyuruh penduduk distrik Jabalia, Shujayea dan Zeitoun di Kota Gaza untuk pindah ke barat.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, di mana pasukan Israel menembak mati enam warga Palestina pada hari Jumat, kata Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut.
Sumber; Al Jazeera