News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

AS Kirim 14.000 Peluru Tank ke Israel untuk Lanjutkan Perang Melawan Hamas di Gaza

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintahan Joe Biden diam-diam menggunakan aturan otoritas darurat agar dapat menjual sekitar 14.000 peluru tank ke Israel tanpa tinjauan Kongres.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintahan Joe Biden diam-diam menggunakan aturan otoritas darurat agar dapat menjual sekitar 14.000 peluru tank ke Israel tanpa tinjauan Kongres.

“Presiden Biden memberikan mandat pada Departemen Luar Negeri untuk menggunakan deklarasi darurat Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata agar dapat mengirimkan amunisi tank ke Israel,” kata juru bicara Pentagon.

Dikutip dari Al Jazeera, peluru tank yang akan dikirim ke Israel berasal dari inventaris Angkatan Darat AS yang terdiri dari selongsong peluru tank M830A1 High Explosive Anti-Tank Multi-Purpose with Tracer (MPAT) 120mm.

Juru bicara Pentagon masih enggan menjelaskan kapan penjualan 14.000 peluru tank ke Israel akan direalisasikan.

Dari penjualan peluru tank tersebut AS dikabarkan meraup keuntungan sebanyak 106,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,6 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.573 per USD.

Meski Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menetapkan penjualan  peluru tank kepada Israel sebagai bentuk dukungan untuk kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman pejuang Hamas di Gaza.

Namun tindakan ini sontak mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak, para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut.

Mereka menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza.

Sejak perang antara Israel dengan Hamas pecah pada 7 Oktober lalu, Amerika menjadi salah satu negara yang vocal mendukung Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam melakukan pembalasan kepada kelompok sayap kanan Hamas di Gaza.

Hubungan mesra yang terjalin antara Amerika Serikat dengan Israel bahkan membuat Washington rela mengirimkan bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta  dolar atau setara Rp5 triliun untuk Israel.

Baru-baru ini Amerika  juga turut memesan pesawat tempur tambahan untuk memperkuat skuadron A-10, F-15 dan F-16 di pangkalan militer Israel.

Termasuk untuk mencegah Iran dan sejumlah proksi, seperti Hizbullah agar tak ikut bergabung bersama kelompok militan Hamas dalam melancarkan serangan mematikan terhadap rakyat Israel.

Baca juga: Dampak Perang Israel-Hamas, PBB: Penduduk Gaza Kelaparan Massal

"Dengan menempatkan pesawat tempur canggih yang terintegrasi  merupakan bagian dari upaya kami untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel atau upaya apa pun untuk memperluas perang ini setelah serangan Hamas terhadap Israel,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini