Ancaman bencana kelaparan mulai dialami jutaan warga Gaza, usai Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menolak ajakan Hamas untuk memperpanjang gencatan senjata sementara.
Hal ini yang membuat puluhan truk bantuan kemanusiaan PBB yang berisi makanan, air bersih, obat-obatan, hingga perlengkapan medis tertahan di pintu masuk Rafah-Gaza.
Badan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med bahkan menggambarkan situasi yang tengah terjadi di Gaza sebagai "perang kelaparan" setelah seluruh penduduk Gaza menghadapi krisis pasokan pangan.
"Dampak blokade yang dilakukan Israel, saya menyaksikan kebingungan di gudang, titik distribusi dengan ribuan orang yang kelaparan, supermarket dengan rak-rak yang kosong, dan tempat penampungan yang penuh sesak dengan kamar mandi yang pecah," kata Skau.
Baca juga: Ikuti Skenario AS, PA Mau Gandeng Hamas Sebagai Mitra Junior Penguasa Gaza, Netanyahu Jawab A dan B
Update situasi terkini perang Israel-Hamas
Dikutip dari Al Jazeera, berikut ini update situasi terkini di medan perang Israel-Hamas:
- Pasukan Israel dikabarkan menyerbu Tubas, wilayah utara Tepi Barat yang diduduki.
IDF menargetkan dua rumah di wilayah tersebut.
- Gerbang masuk ke Kota Tubas ditutup dan 11 orang ditangkap.
- IDF juga menyerbu bagian selatan Hebron dan menyita kendaraan "tanpa izin".
- Penggerebekan juga dilakukan di Dahiyra.
"Dua warga Palestina terluka," menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
- Banyak kamp pengungsi, termasuk kamp Aida di Betlehem, kamp Askar di timur Nablus, dan kamp Qalandia di utara Yerusalem, digerebek dan dua warga Palestina ditangkap.
- Tiga warga Palestina terluka oleh pasukan Israel di Askar dan Asyrah al-Shamalyah.
- Sementara itu, seorang wanita Palestina ditangkap di Kota Nablus.
- Di distrik Ramallah, penggerebekan terjadi di Kufr Ni'mah dan Budrus.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)