News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ikuti Skenario AS, PA Mau Gandeng Hamas Sebagai Mitra Junior Penguasa Gaza, Netanyahu Jawab A dan B

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Netanyahu mengatakan pada tanggal 28 Oktober bahwa pertempuran di Jalur Gaza akan berlangsung panjang dan sulit, karena pasukan darat Israel beroperasi di wilayah Palestina selama lebih dari 24 jam.

Ikuti Skenario AS, PA Mau Gandeng Hamas Sebagai Mitra Junior Penguasa Gaza, Netanyahu Jawab A dan B

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Palestina (PA) dilaporkan sedang mengerjakan rencana yang dirancang Amerika Serikat dalam skenario kepemimpinan Gaza pasca-perang.

AS terindikasi menunjukk PA untuk menjalankan pemerintahan di Gaza setelah perang Hamas-Israel berakhir.

Terkait rencana AS itu, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, berharap kalau Hamas akan bergabung dengan badan pemerintahan baru tersebut sebagai “mitra junior”.

Baca juga: Darah Sudah Tumpah di Gaza, Marwan Barghouti Serukan Fatah-PA Bangkit Melawan Israel di Tepi Barat

“Hamas sebelum 7 Oktober adalah satu hal, dan setelahnya adalah hal lain,” kata Shtayyeh, yang telah memimpin Otoritas Palestina di bawah Presiden Mahmoud Abbas sejak 2019, kepada Bloomberg, Kamis (7/12/2023).

“Jika mereka (Hamas) siap untuk mencapai kesepakatan dan menerima platform politik PLO, maka akan ada ruang untuk melakukan pembicaraan. Rakyat Palestina tidak boleh terpecah belah.”

Dia menambahkan kalau “hasil yang diinginkannya” dalam perang ini adalah Hamas menjadi mitra junior di bawah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang lebih luas, membantu membangun negara merdeka baru yang mencakup Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur. ”

Menurut Bloomberg, para pejabat AS bertemu dengan Shtayyeh untuk membahas skema ini, karena kedua belah pihak dilaporkan sepakat kalau Israel tidak boleh “menduduki kembali Gaza.

AS dan PA juga menentang rencana Israel untuk mengurangi lahan Gaza untuk digunakan sebagai zona penyangga dalam rencana relokasi paksa warga Palestina di wilayah kantung tersebut.

“Kami tidak mengikuti rencana militer Israel,” klaim Shtayyeh.

“Orang-orang kami ada di sana. Kita perlu menyusun suatu mekanisme, sesuatu yang sedang kita kerjakan bersama komunitas internasional. Akan ada kebutuhan yang sangat besar dalam hal bantuan dan rekonstruksi untuk menyembuhkan luka-luka tersebut,” kata dia.

Sebagai bagian dari rencana Washington, perdana menteri Palestina diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Qatar minggu ini untuk meminta Doha agar “mengalihkan dukungan finansial yang besar untuk Hamas” ke Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat.

Para pejabat Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri mengungkapkan kepada Politico awal pekan ini mengenai adanya “rencana permainan multifase pascaperang” yang akan membuat PA “diubah” sebagai pihak yang memimpin Gaza setelah perang mereda.

Baca juga: Episode Paling Memalukan, Cerita Berantakannya Operasi Penyelamatan Pasukan Khusus Israel di Gaza

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menangis di depan kabinet saat ia menceritakan anak-anak yang tewas di Gaza, Senin (6/11/2023). (via Sky News)

Rekam Jejak PA

PA didirikan pada tahun 1994 berdasarkan Perjanjian Oslo pertama (1993) antara Tel Aviv dan PLO yang sekarang sudah tidak ada lagi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini