TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, sedikitnya 20 orang tewas dalam operasi anti-geng.
Dilansir The Guardian, operasi tersebut, menargetkan anggota geng yang diduga melakukan penjarahan terhadap truk-truk yang membawa bantuan ke Gaza.
Akhir pekan lalu, gerombolan orang-orang bersenjata menyerang dan menjarah sekitar 100 truk yang membawa pasokan makanan dan kebutuhan lainnya untuk warga Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (18/11/2024) malam, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, lebih dari 20 orang tewas dalam operasi keamanan tersebut, yang dilakukan oleh pasukan keamanan dan komite masyarakat.
Kementerian itu, mengatakan penjarahan telah sangat memengaruhi masyarakat dan menyebabkan tanda-tanda kelaparan di Gaza selatan.
Namun kementerian menambahkan, operasi anti-geng ini hanyalah tahap awal dari kampanye yang lebih luas untuk mengatasi masalah tersebut.
Kronologi Penjarahan
Sumber Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada AFP bahwa konvoi pada hari Sabtu (16/11/2024) itu mengangkut ribuan ton makanan yang disediakan oleh badan-badan PBB, UNRWA, dan Program Pangan Dunia (WFP).
Konvoi tersebut, diserang tak lama setelah memasuki Gaza pada hari Sabtu, kata pejabat PBB dan pemimpin masyarakat setempat.
Sebanyak 98 dari 109 truk konvoi dijarah, dan beberapa pengangkut terluka selama insiden tersebut, kata Louise Wateridge, pejabat darurat senior UNRWA.
Insiden tersebut, menyoroti beratnya tantangan untuk membawa bantuan ke Gaza selatan dan tengah, katanya kepada Reuters.
"Urgensi krisis ini tidak dapat dilebih-lebihkan; tanpa intervensi segera, kekurangan pangan yang parah akan semakin parah, yang selanjutnya membahayakan kehidupan lebih dari 2 juta orang yang bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup."
Baca juga: FOTO Tank Merkava-4 Tercanggih Israel Jadi Rongsokan Bertabur Pasir Gaza, Tak Terkalahkan Cuma Mitos
Para pemimpin masyarakat di Gaza tengah mengatakan, penduduk setempat telah melawan para penjarah konvoi, yang bersenjatakan senapan otomatis.
Mereka berhasil mengambil kembali beberapa truk curian yang kemudian dikembalikan ke WFP.
Seorang juru bicara Asosiasi Warga Sipil Pengungsi Internal (IDCA) di Deir al-Balah mengatakan, serangan itu menyebabkan dua toko roti yang melayani sekitar 1 juta orang di Gaza tengah, mengumumkan bahwa mereka tidak akan bisa menyediakan roti lagi hingga mereka menerima pasokan baru.