Hamas Palestina vs Israel
Rusia berupaya bersikap netral dengan tetap mempertahankan hubungan dengan Israel, namun juga mengutuk pemboman Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 17.000 warga sipil.
Pada Kamis (26/10/2023), Rusia menerima kunjungan dari perwakilan Hamas di Moskow, setelah Rusia mengadakan pertemuan dengan pemimpin politik Hamas di Qatar sebelumnya.
Setidaknya, Rusia mengirim 27 ton bantuan kemanusiaan pada Kamis (19/10/2023) dan 25 ton bantuan medis pada Jumat (10/11/2023) ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan perang melawan Hamas dan meluncurkan pasukan ke Jalur Gaza pada keesokan harinya.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 17.700 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Minggu (10/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel