Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Brand ritel fashion ZARA mengungkap permintaan maaf atas kampanye iklan kontroversial bertajuk The Jacket yang menampilkan potret penderitaan warga Palestina di Gaza.
Pernyataan maaf tersebut diunggah ZARA di akun Instagram resminya usai ribuan netizen menggeruduk kolom komentar akun ZARA akibat brand fashion asal Spanyol itu memamerkan potret-potret dari campaign promosi koleksi ZARA Atelier Collection.
Meski ZARA menegaskan bahwa fokus kampanye mereka adalah desain pakaian, namun dari gambar yang diunggah, ZARA secara terang – terangan menyindir penderitaan warga Palestina. Ini karena dalam kampanye produk terbaru mereka, ZARA menampilkan model perempuan yang berdiri di reruntuhan puing beton dan peti kayu.
Baca juga: 21 Fakta Iklan ZARA, Sindir Perang Israel-Hamas hingga Bukan Kontroversi Pertama
Pun dalam beberapa unggahan lainnya, ZARA turut menampilkan patung dengan anggota tubuh yang hilang. Tak sampai disitu pada postingan lain terlihat satu gambar yang menunjukan sang model mengenakan jaket kulit dengan menggendong manekin melayang yang dibungkus plastik.
Banyak netizen yang mengaitkan gambar tersebut mirip dengan kondisi jenazah korban perang di Gaza. Hal ini yang memicu reaksi negatif dari para warganet di seluruh penjuru dunia, hingga ribuan netizen melontarkan hujatan ke akun Instagram ZARA.
Tak sampai disitu, sekelompok pengunjuk rasa tampak berkumpul di toko cabang ZARA yang ada di Tunisia, Tunis untuk melakukan aksi demo sebagai respon atas kampanye ZARA yang merujuk pada perang di Gaza.
Mengetahui kampanyenya mendapat hujatan dan serangan para netizen, Zara akhirnya menghapus semua foto kampanye tersebut serta merilis pernyataan maaf. Melalui postingan terbarunya, ia menjelaskan bahwa iklan itu diambil beberapa bulan dan menyayangkan kesalahpahaman yang terjadi.
"Kampanye yang digodok pada bulan Juli dan dipotret pada September, menggambarkan foto-foto dari patung yang belum selesai di sebuah studio pematung dan diciptakan dengan tujuan hanya untuk menampilkan baju buatan tangan dengan cara yang artistik," ujar akun @zara dikutip dari Reuters.
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan foto-foto ini yang mana sudah dihapus dan melihat bahwa itu jauh dari apa yang dimaksudkan ketika diciptakan," tambah @zara.
Alih-alih mendapatkan dukungan, pasca merilis klarifikasi ZARA justru semakin mendapat hujatan dari sebagian besar warganet. Banyak netizen yang mengekspresikan kekecewaannya, bahkan sejumlah negara mulai memperketat aturan dengan memboikot produk ZARA .