Israel Mulai Memompa Air Laut ke Terowongan di Gaza, Tak Peduli Masih Ada 135 Warga Israel Ditawan
TRIBUNNEWS.COM- Militer Israel mulai memompa air laut ke terowongan di Gaza, mereka sudah tak peduli masih ada 135 warga Israel yang masih ditawan di Gaza.
Dilaporkan beberapa media, Israel mulai memompa air laut ke terowongan di Gaza. Banjir diperkirakan akan memerlukan waktu selama beberapa minggu.
Militer Israel telah mulai memompa air laut ke dalam jaringan terowongan yang diduga digunakan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas di Gaza, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Selasa.
The Wall Street Journal, mengutip para pejabat AS yang diberi pengarahan mengenai operasi militer Israel, mengatakan tindakan membanjiri terowongan dengan air dari Laut Mediterania adalah bagian dari strategi lebih luas yang digunakan Israel untuk menghancurkan terowongan.
Baca juga: IDF Rilis 11 Foto Pemimpin Senior Hamas Kumpul di Terowongan, 5 di Antaranya telah Terbunuh
Upaya ini dilaporkan masih dalam tahap awal.
Sistem terowongan ini membentang sepanjang 300 mil dan penggunaan pintu anti ledakan yang tebal sedang dikaji oleh pihak Israel menurut para pejabat AS.
Permulaan banjir, sebuah proses yang diperkirakan memakan waktu beberapa minggu.
Dimulai bersamaan dengan pemasangan dua pompa tambahan oleh Israel untuk melengkapi lima pompa yang ditambahkan pada bulan sebelumnya.
Tes pendahuluan dilakukan bulan lalu, kata para pejabat AS.
Langkah tersebut, yang pertama kali diumumkan oleh surat kabar tersebut awal bulan ini, telah menuai kritik, beberapa pihak mengatakan hal itu akan menciptakan bencana lingkungan dan memperburuk situasi air bersih di Gaza.
Beberapa pejabat dari pemerintahan Joe Biden telah menyuarakan keprihatinan atas keputusan Israel membanjiri terowongan dengan air laut tersebut.
Mereka mengatakan penggunaan air laut mungkin tidak efektif dan dapat membahayakan pasokan air tawar Gaza, menurut laporan tersebut.
Baca juga: Pasang Jebakan di Pintu Terowongan, Brigade Al-Qassam Hancurkan 79 Ranpur Israel dalam 72 Jam
Israel yakin sistem bawah tanah telah menjadi kunci operasi para pejuang Hamas di medan perang.