Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jetcoaster The Flying Dinosaur di Universal Studios Jepang (USJ) Osaka tiba-tiba berhenti selama 45 menit, Kamis (14/12/2023) sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Akibatnya sekitar 32 penumpang terjebak di atas dengan ketinggian 40 meter dalam posisi tubuh terbalik.
Kepolisian setempat masih menyelidiki kasus ini.
Rekaman udara memperlihatkan staf Jetcoaster The Flying Dinosaur menggunakan gondola untuk menyelamatkan para penumpang.
Baca juga: Mantan Menlu Yoshimasa Hayashi Jadi Sekretaris Kabinet Jepang Gantikan Hirokazu Matsuno
"Sebanyak 32 penumpang tergantung menghadap ke bawah di udara, memegangi palang pengaman. Penyelidikan masih terus dilakukan hingga kini," papar sumber Tribunnews.com dari Kepolisian Jepang, Jumat (15/12/2023).
Shiroyama seorang saksi mata mengaku awalnya terkejut dengan peristiwa ini.
"Tiba-tiba jetcoaster berhenti dan mengejutkan saya. Awalnya, semua orang bingung tapi lama kelamaan, penumpang sepertinya terbiasa, dan bahkan melambaikan tangan. Sepertinya= saya tidak akan bertahan, itu menakutkan," ungkap Shiroyama kepada Tribunnews.com.
Di arena Jetcoaster The Flying Dinosaur, para penumpang melayang di udara meluncur menghadap ke bawah.
Situs web menggambarkannya sebagai tatakan gelas generasi berikutnya di mana kita dapat merasakan angin dan sensasi dengan wajah dan tubuh menghadap ke bawah, seperti burung yang terbang melintasi langit.
Lokasinya kurang lebih setinggi 40 meter, setara dengan lantai 13 sebuah gedung apartemen.
Menurut USJ, sensor yang memperingatkan kemungkinan kelainan bereaksi dan mati secara otomatis.
Dari pemeriksaan sementara tidak ditemukan kelainan.
Baca juga: Dugaan Korupsi Berjamaah di Jepang, Mantan Menteri Olimpiade Terima Uang Suap Lebih Dari 10 Juta Yen
Bagaimana mereka bisa diselamatkan?
Staf penyelamat bergegas ke tangga darurat dan berjongkok untuk memeriksa para penumpang.
Jika Anda melepas palang pengaman saat melayang di udara, maka akan berada dalam situasi yang sangat berbahaya.
Sebuah gondola untuk tujuan penyelamatan tiba di sana.
Kemudian memindahkan ke bawah penumpang dan gunakan sebagai perancah.
Staf penyelamat melepas pagar di sebelah rel, mendekati penumpang, menempatkan platform di kakinya, dan kemudian melepaskan palang pengaman di kedua kaki dan bahu penumpang untuk menyelamatkannya.
Penumpang diselamatkan satu persatu dengan menggunakan prosedur yang sama dan dipandu menuruni tangga darurat di sebelah rel.
Menurut USJ, evakuasi selesai sekitar 45 menit setelah penghentian darurat coaster.
Tak satu pun dari 32 penumpang terluka, dan operasi dilanjutkan sekitar pukul 12.30.
Penutupan darurat tempat-tempat wisata populer telah terjadi beberapa kali di masa lalu dan menjadi berita utama.
Pada Mei 2018, penumpang bahkan dibiarkan melayang di udara hingga dua jam.
"Perhentian darurat dengan waktu pemberhentian singkat terjadi hampir setiap hari di tempat-tempat wisata di dalam taman. Kami merespons dengan baik demi alasan keamanan. Kami mohon maaf karena telah membuat kesalahan dan membuat pelanggan merasa takut," ungkap USJ.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.