TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru di Georgia, Amerika Serikat (AS) diamankan pihak kepolisian.
Ia diduga mengancam akan memenggal kepala siswanya gara-gara protes terkait pengibaran bendera Israel.
Para saksi mengatakan kepada sheriff yang menyelidiki insiden ini, sang guru yang bernama Benjamin Reese mengancam akan memenggal kepala seorang siswa yang menolak bendera Israel di ruang kelasnya.
Reese adalah seorang guru di Sekolah Menengah Warner Robins, dilansir Newsweek.
Berdasarkan catatan penjara Houston County, Reese ditahan pada Jumat (8/12/2023) lalu atas tuduhan membuat ancaman teroris dan kekejaman terhadap anak-anak.
Reese dibebaskan dua hari kemudian dengan jaminan.
Baca juga: Israel Buka Kembali Penyeberangan Kerem Shalom untuk Akses Bantuan ke Gaza
Dilansir dari The Guardian, Jaksa Wilayah Houston William Kendall mengatakan, Reese telah meminta pembela umum, namun tidak ada pengacara yang ditunjuk untuknya.
WMAZ melaporkan bahwa penuturan beberapa saksi.
Ada yang mengatakan bahwa Reese (51) menyebut akan "menendang pantat siswa tersebut, menggorok lehernya, menyeret pantatnya keluar dan memenggal kepalanya".
Laporan polisi yang ditinjau WMAZ menguraikan bahwa saksi menggambarkan dirinya melihat Reese kembali ke kelasnya sambil mengumpat dengan keras.
Salah satu saksi juga mengaku mendengar Reese mengatakan: Anda tidak boleh melontarkan komentar antisemit seperti itu kepada seorang Yahudi.
Saksi berkata bahwa siswa yang bersangkutan menanggapi secara negatif terhadap kata-kata Reese, tetapi tidak sambil berteriak.
Diduga Reese mengomel sekitar pukul 15.30 waktu setempat.
Baca juga: Sudah Muak dengan Pemerintahnya, Warga Israel Ancam Gelar Aksi Mogok Makan
Sebenarnya di AS, ada banyak sekolah yang telah meliburkan kelas pada hari kejadian itu berlangsung.