TRIBUNNEWS.COM - Perang Hamas-Israel telah berjalan hampir dua bulan sejak pertama kali pecah lewat serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Per Jumat (15/12/2023) lalu, perang ini pun telah mengakibatkan 18.787 orang tewas menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.
Selain itu, dikutip dari Anadolu, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan 50.897 orang mengalami luka-luka akibat serangan dari Gaza.
Bahkan, khusus pada Sabtu kemarin, ada 179 orang tewas dan 303 korban luka-luka.
"Setidaknya ada 189 orang tewas dan 303 orang lainnya mengalami luka-luka sejak beberapa jam lalu (Jumat)," kata Ashraf.
Di sisi lain, ada 1.200 warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas.
Baca juga: Jurnalis Al Jazeera Samer Abudaqa Tewas dan Wael Dahdouh Terluka dalam Serangan Israel di Gaza
Perang ini pun turut mengakibatkan jurnalis dari berbagai media menjadi korban tewas.
Dikutip dari Committee to Protect Journalists (CPJ), ada 64 jurnalis dan pekerja media yang tewas.
"Hari paling mematikan saat perang yang mengakibatkan jurnalis tewas adalah pada hari pertama yaitu 7 Oktober yaitu tujuh orang. Hari mematikan kedua terjadi pada 18 November 2023 dengan lima jurnalis tewas," demikian tertulis dalam temuan CPJ.
Selain tewas, adapula jurnalis yang mengalami luka-luka hingga ditahan.
Bahkan, masih berdasarkan hasil investigasi CPJ, ada keluarga jurnalis yang turut dibunuh saat perang.
Selengkapnya berikut rincian hasil investigasi CPJ terkait kondisi jurnalis per Jumat (15/12/2023):
- 64 jurnalis dan pekerja media tewas yang terdiri dari 57 orang Palestina, 4 warga Israel, dan 3 orang berasal dari Lebanon.
- 13 jurnalis dilaporkan luka-luka.