TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-661.
Kyiv yakin bantuan Uni Eropa akan disetujui meskipun ada hak veto Hongaria.
Rusia sangat senang dengan keputusan Hongaria yang memblokir bantuan ke Ukraina.
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán mengatakan akan ada banyak peluang untuk menggagalkan proses bergabungnya Ukraina di Uni Eropa.
Anggota dewan desa Ukraina melukai lebih dari 20 orang setelah meledakkan granat di pertemuan
Baca juga: Putin Menyesal Pernah Percaya pada AS, NATO Ingkari Janji kepada Rusia
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-661, dikutip dari TheGuardian:
- Ukraina sangat yakin akan menerima paket bantuan sebesar 50 miliar euro dari UE, meskipun PM Hongaria Viktor Orban memveto keputusan tersebut
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri di Kyiv mengabaikan taktik pemblokiran yang dilakukan Orbán.
pihaknya mengharapkan 'semua prosedur hukum yang diperlukan' akan diselesaikan pada pertemuan puncak Uni Eropa pada bulan Januari, dan bantuan akan diberikan 'sesegera mungkin'.
- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Orbán tidak boleh 'menyandera' UE setelah memblokir paket bantuan
Ketika para pemimpin Uni Eropa mulai mengerjakan rincian rencana B untuk menggalang dana melalui uang tunai dan pinjaman, presiden Prancis mengatakan Orbán tidak jujur kepada publik tentang alasannya memveto paket keuangan tersebut dan pada akhirnya akan mengambil tindakan.
- Rusia mengucapkan selamat kepada Hongaria karena memblokir bantuan ke Ukraina
Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov di Moskow, Hongaria dinilai sangat tegas dalam keputusannya.
“Hongaria, berbeda dengan banyak negara Eropa, dengan tegas membela kepentingannya, dan hal ini membuat kami terkesan,” kata Dmitry Peskov di Moskow.
- Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan komisi Eropa akan segera mendatangkan bantuan tersebut pada beberapa hari mendatang
Sementara Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengatakan pertemuan untuk membahasa bantuan Ukraina direncanakan pada awal tahun baru.
- Orbán mengatakan pada hari Jumat bahwa negaranya akan memiliki banyak peluang di masa depan untuk mengganggu proses bergabungnya Ukraina dengan UE
Dalam sebuah wawancara pada hari Jumat dengan radio pemerintah Hongaria, Orbán mengatakan bahwa para pemimpin Uni Eropa mengatakan kepadanya apabila ia membatalkan hak vetonya, ia tidak akan kehilangan apa pun.
Hal tersebut karena ia memiliki peluang di masa depan untuk memblokir aksesi Ukraina jika ia menginginkannya.
“Argumen tegas mereka adalah bahwa Hongaria tidak akan rugi apa-apa, mengingat keputusan akhir mengenai keanggotaan Ukraina harus diputuskan oleh parlemen nasional, 27 parlemen, termasuk parlemen Hongaria,” kata Orbán.
- Seorang anggota dewan desa Keretsky di Ukraina barat meledakkan tiga granat tangan dalam pertemuan hari Jumat
Pihak berwenang mengatakan 3 granat tersebut melukai dirinya sendiri dan 25 orang lainnya.
Anggota dewan tersebut diidentifikasi sebagai Serhii Batryn.
Serhii Batryn merupakan anggota dewan yang tergabung dalam partai Hamba Rakyat pimpinan Presiden Volodymyr Zelenskiy.
Pihak berwenang mengatakan motif pria tersebut masih belum jelas.
- Operator seluler terbesar di Ukraina, yang terkena serangan siber massal minggu ini, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah memulihkan internet seluler di seluruh Ukraina dan memulihkan roaming internasional
Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Kyivstar mengatakan pihaknya sedang berupaya memulihkan pesan teks SMS.
Ia mengatakan, jaringan tersebut beroperasi pada semua standar termasuk 4G.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-660: Uni Eropa Putuskan Mulai Perundingan Keanggotaan Ukraina
- Bank sentral Rusia pada hari Jumat menaikkan suku bunga utamanya menjadi 16 persen
Ini merupakan pengumuman kenaikan kelima sejak musim panas dalam upaya untuk melawan percepatan inflasi.
Bank sentral telah bergulat dengan dampak ekonomi dari serangan di Ukraina yang mencakup sanksi Barat, lonjakan belanja militer pemerintah, dan pemanggilan ratusan ribu personel.
- Jepang mengumumkan perluasan sanksi atas invasi Moskow ke Ukraina
Jepang mengungkap lusinan perusahaan dan organisasi lain yang baru terkena sanksi, termasuk larangan ekspor terhadap beberapa perusahaan di luar Rusia dan sekutunya Belarus.
Kementerian perdagangan Jepang mengatakan Tokyo menambahkan ke dalam daftar sanksinya 57 organisasi di Rusia dan enam lainnya di negara-negara termasuk Uni Emirat Arab, Armenia, Suriah dan Uzbekistan.
- Unit anti-pesawat Rusia menghancurkan 26 drone Ukraina di semenanjung Krimea pada hari Jumat
Secara terpisah, gubernur bagian selatan wilayah Kherson yang dikuasai Moskow, Vladimir Saldo, melaporkan melalui Telegram bahwa unit anti-pesawat Rusia telah menembak jatuh setidaknya 15 sasaran udara di dekat kota Henichesk.
Sementara kementerian pertahanan mengatakan pasukan Rusia menembak jatuh menjatuhkan enam drone Ukraina di wilayah perbatasan Kursk.
- Ukraina telah menyetujui lusinan kontrak untuk produksi bersama atau pertukaran teknologi dengan mitra baratnya
Keputusan ini sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungannya pada pasokan militer dari barat dan untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
“Kami memiliki lusinan kontrak baru antar perusahaan mengenai produksi bersama atau pertukaran teknologi,” kata Menteri Pertahanan Rustem Umerov dalam sebuah postingan di Facebook.
- Pengangkut Polandia pada hari Jumat mengatakan mereka memperkirakan akan melanjutkan blokade selama sebulan di titik penyeberangan barang terbesar dengan Ukraina
Langkah tersebut, dilakukan ketika rekan-rekan mereka di Slovakia mengumumkan berakhirnya protes mereka.
Pengemudi truk dari kedua negara menuntut pemberlakuan kembali izin memasuki Uni Eropa bagi pesaing mereka asal Ukraina, yang telah dicabut oleh blok beranggotakan 27 negara tersebut setelah Rusia menginvasi Ukraina.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina